Kasongan, JurnalBorneo.co.id – Alfian Juan Laurika nama lengkap dari Juan. Ia adalah salah satu sosok anak berprestasi di kelasnya. Ia bersekolah di SMPN 1 Katingan Kuala Kabupaten Katingan.
Anak kelahiran 16 Februari 2009, saat ini kondisinya tidak sedang baik-baik saja seperti teman-temannya yang lain di sekolah. Ia harus berbaring lama di tempat tidurnya akibat sakit. Sakit yang dideritanya akibat adanya pembengkokan tulang belakang yang mengharuskan beristirahat total di pembaringan.
Untuk berdiripun sulit, untuk ke dapur dan MCK pun harus digendong dan dipapah orang tuanya, akibat sakit yang diderita.
Meski demikian, untuk pendidikan dan belajar Juan tetap semangat dan pantang menyerah. Menjelang ujian Sumatif Akhir Semester (SAS) Genap, ia mempersiapkan diri untuk belajar dan mengikuti SAS.
Meski tidak bisa mengikuti pembelajaran secara fisik di kelas. Ia tetap diberi kesempatan untuk mengikuti SAS secara Online. SMPN 1 Katingan Kuala saat ini sudah menggunakan SAS Berbasis Online.
Anak kedua dari pasangan Yusuf Laurika dan Ainun Jariah ini pada semester sebelumnya mendapat juara pertama dalam penilaian secara pengetahuan. Anaknya rajin dan pintar, juga taat beribadah sering ke gereja. Demikian penjelasan dari guru Agamanya, Ujie.
Menurut Afif teman sekelasnya, Juan adalah anak yang patut dijadikan contoh bagi mereka. Waktu ia masih sehat, lagi-pagi sekali ia sudah berada di sekolah, berpakaian rapi lengkap dan sering membaca buku-buku pelajaran di waktu istirahat.

“Kami selaku OSIS berinisiatif membagi uang jajan kami untuk sedikit membantu Juan sebagai dukungan semangat dan mendoakan semoga ia cepat sembuh dan bisa bersama-sama kami lagi di sekolah,” terang Afif, Selasa (13/6/2023).
Pun begitu juga menurut guru Yusri, Juan adalah sosok anak yang memiliki semangat tinggi untuk belajar. Berpakaian rapi dan rajin membaca buku-buku pelajaran di waktu luang di jam istirahat.
“Cepat sehat Juan, sang juara dan teladan bagi anak-anak lainnya untuk terus belajar dan menimba ilmu. Meski kini ia belum bisa berbelajar secara fisik di sekolah. Tapi semangatnya tetap hadir dalam hati kami di kelas ini, terang Guru Agama Islam yang juga mengajar PKn ini. (ist/red)
Foto: Juan tetap semangat mengikuti Sumatif Akhir Semester (SAS) Genap berbasis online, meski hanya mengikuti dari rumah.