KUALA KAPUAS, JurnalBorneo.co.id – Akibat dihantam gelombang pasang pada 5 April 2021 lalu yang ketinggian gelombang menghantam area pertanian di Desa Palampai dan Cemara Labat Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, mengakibatkan 2 desa tersebut pertaniannya gagal panen.
Terkait hal ini Anggota DPRD Kabupaten Kapuas H. Abdurahman Amur langsung meminta agar pihak pemerintah daerah segera turun tangan membantu masyarakat setempat.
“Pasca kejadian musibah bencana ini sudah dilaporkan, namun sampai saat ini masih belum ada bantuan dari instansi terkait sebagai bentuk perhatian kepada mereka,” ujar Abdurahman Amur di ruang kerjanya, Selasa (5/10/2021).
Dijelaskan Abdurahman Amur, musibah yang dialami oleh para petani khususnya tanaman palawija di dua desa tersebut, sebagaimana laporan dan keluhan dari para petani yang disampaikan.
Sementara itu, Camat Kapuas Kuala, Inop membenarkan bahwa sampai saat ini pihak pemerintah daerah belum memberikan bantuan.
“Sebenarnya setelah kejadian tersebut Ketua Gapoktan dan masyarakat di dua desa tersebut sudah melaporkan kejadian dan kondisinya pasca kejadian,” ujar Inop.
Ditambahkan, hal ini langsung ditindaklanjuti ke instansi terkait, namun sampai saat ini belum ada tidak lanjut.
“Walaupun Dinas PU dan Dinas Pertanian sudah datang melihat secara langsung kondisi di lapangan, tetapi sesuai dengan informasi yang diterima dari dinas PU berkaitan dengan pembangunan tanggul dan bibit tanaman dari Dinas Pertanian terkendala dana yang direkofusing sehingga tertunda dan diprioritaskan untuk tahun 2022,” kata Camat.
Masih menurut Camat, sebenarnya para petani tersebut sangat mengharapkan adanya bantuan benih dan pupuk kapur dan obat-obatan guna kembali untuk mengolah dan menanami lahan mereka sehingga dapat menikmati hasilnya, terlebih saat ini sudah menghadapi musim tanam.
Oleh karena itu, diharapkan camat setidaknya kepada pihak terkait dapat memberikan bantuan berupa bibit sayur-sayuran dll, guna meringankan beban petani tersebut, setidaknya pada saat musim tanam ini (Lg)