MUARA TEWEH, jurnalborneo.co.id – Bebasnya penjualan obat di sejumlah apotek atau toko obat di dalam Kota Muara Teweh, menjadi perhatian serius dari anggota DPRD Kabupaten Barito Utara. Sorotan Anggota Dewan sebagai wakil rakyat ini untuk memberikan perhatiannya terhadap generasi muda dari anak-anak sampai remaja, Seperti di utarakan, Bina Husada kepada media ini, pada Selasa (03/09/2024).
Politisi partai PAN itu pun, mengimbau adar para penjual obat dapat memilih dan memilah konsumen. Supaya obat yang dijual tidak disalahgunakan tidak dengan sesuai resep dokter. Sebab, ada beberapa jenis obat bisa disalahgunakan untuk membuat efek fly atau mabuk.
Anggota dewan DPRD Barito Utara yang baru terjun dan langsung terpilih itu, disamping mengimbau juga meminta Dinas kesehatan turun ke lapangan memantau apotek dan toko obat serta menyosialisasikan dalam bentuk imbauan atau sticker peringatan, agar mereka tidak menjual obat dengan bebas kepada kategori anak-anak atau remaja.
“Jadi para penjual obat hendaknya tidak hanya asal dagangan laku, tetapi juga harus melihat orang yang membeli obat tersebut. Kalau perlu pembeli yang masih berusia muda dan terlihat mencurigakan atau datang dalam keadaan mabuk, hendaknya tidak dilayani, ” katanya.
Tambahnya, bahwa hal itu perlu disosialisasikan lagi oleh Dinas Kesehatan (dinkes) kepada para penjual obat. Disamping itu, tentunya pihak penjual bisa membedakan orang normal dan seperti apa orang yang sedang mabuk. Terhadap pembeli yang datang dalam keadaan mabuk, pihak toko bisa menolak menjual obat kepadanya. Ini dilakukan juga demi kebaikan yang bersangkutan.
Selain itu lagi, diharapkan juga sebelum menjual obat kepada remaja, ditanyakan terlebih dahulu kegunaan obat yang hendak dibeli dan siapa yang akan menggunakannya. Selain itu, penjual juga perlu memberitahukan tentang cara atau aturan pakainya dari obat yang dijual.
”Generasi kita perlu dijaga dan di rawat serta dibina, itu dilakukan untuk antisipasi penyalahgunaan. Sebab bila obat dikonsumsi berlebihan atau disalahgunakan bisa berdampak buruk terhadap kesehatan pengguna,” tegasnya. (red/sh)