• Tentang Kami
  • Index Berita
Senin, 6 Oktober 6 2025
  • Login
Jurnal Borneo
  • Beranda
  • Jurnal Utama
  • Jurnal Kalteng
    • Jurnal Palangka Raya
    • Jurnal Kapuas
    • Jurnal Katingan
    • Jurnal Gunung Mas
    • Jurnal Kotim
    • Jurnal Kobar
    • Jurnal Seruyan
    • Jurnal Lamandau
    • Jurnal Sukamara
    • Jurnal Barsel
    • Jurnal Bartim
    • Jurnal Barut
    • Jurnal Murung Raya
    • Jurnal Pulang Pisau
  • Jurnal Legislatif
    • DPRD Kalteng
    • DPRD Kota Palangka Raya
    • DPRD Barito Selatan
    • DPRD Barito Utara
    • DPRD Barito Timur
    • DPRD Gunung Mas
    • DPRD Kapuas
    • DPRD Kotim
    • DPRD Murung Raya
    • DPRD Kotawaringin Timur
    • DPRD Kotawaringin Barat
    • DPRD Lamandau
    • DPRD Seruyan
    • DPRD Sukamara
  • Jurnal Kalimantan
    • Jurnal Kalsel
    • Jurnal Kalbar
    • Jurnal Kaltim
    • Jurnal Kaltara
  • Jurnal Global
    • Jurnal Ekonomi
    • Jurnal Republik
    • Jurnal Humaniora
    • Etalase
    • Desa Wisata
  • Jurnal Justice
  • Jurnal Sport
No Result
View All Result
Jurnal Borneo
No Result
View All Result

Asisten I Hadiri Ritual Ma’mapas Lewu

Jumat 18 Desember 2020
in Jurnal Kalteng, Jurnal Palangka Raya
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Hamka berfoto bersama dengan undangan dan panpel. FOTO : bap.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Hamka berfoto bersama dengan undangan dan panpel. FOTO : bap.

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Hamka mengikuti kegiatan ritual ma’mapas lewu, ma’arak sahur palus manggantung sahur lewu tahun 2020. Bertempat di Betang Hapakat, Jl. RTA Milono KM 3,5 No. 163 Palangka Raya. Jumat (18/12/2020)

Dalam sambutan Gubernur H. Sugianto Sabran yang dibacakan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Hamka kegiatan Ritual ma’mapas lewu mempunyai tujuan untuk memulihkan keseimbangan hubungan antara manusia dan Tuhan, serta manusia dengan alam sekitar agar terhindar dari marabahaya dan marabencana. Hal ini juga sebagai upaya melestarikan nilai-nilai religius yang melekat pada masyarakat Kalteng agar tak punah dan tergusur oleh perubahan jaman serta kemajuan perkembangan teknologi dan informasi.

BeritaTerkait

Peringatan Hari Jadi ke-66 Kobar Berlangsung Khidmat, Gubernur Pimpin Upacara

Pelatihan Manajemen Pelayanan Publik 2025 Usai, Peserta Siap Jadi Penggerak Inovasi Layanan

BKD Provinsi Kalimantan Tengah Gelar Asistensi SIASN

Ditambahkan pula melalui kegiatan ritual mamapas lewu tentunya diharapkan dapat menjadi momentum menjalin silahturahmi antar sesama warga dan perwujudan
kerukunan antar umat beragama dan suku-suku yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) terlebih pasca pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) yang telah selesai dilaksanakan.

“Hal ini tentunya menjadi saat yang tepat pula untuk kita bersama-sama berdoa dan mengungkapkan syukur atas penyertaan dan
berkah dari Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa (TYME), sekaligus pula dalam upaya memelihara, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan dan nilai budaya dayak yang terkandung didalamnya serta sebagai wujud kebersamaan seluruh masyarakat Kalteng dengan senantiasa menjunjung tinggi filosofi huma betang, mengedepankan belom bahadat dalam bingkai NKRI,” ungkap Sugianto Sabran.

Ketua panitia pelaksana kegiatan ritual ma’mapas lewu, Prada menyampaikan laporannya bahwa kegiatan ritual ma’mapas lewu, ma’arak sahur palus manggantung sahur lewu Kalteng tahun 2020 dilaksanakan rutin setiap tahunnya dari Dewan Adat Dayak (DAD) Prov. Kalteng sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan budaya leluhur kearifan lokal masyarakat adat dayak, yang secara khusus pelaksana kegiatan ini adalah masyarakat adat dayak yang menganut agama Hindu Kaharingan. Adapun kegiatan ini berlangsung selama 3 hari (Jumat-Minggu/ 18 – 20 Desember 2020) bertempat di Betang Hapakat dan sekitar kota Palangka Raya.

Disampaikan pula pelaksanaan upacara ritual ma’ mapas lewu, ma’ arak sahur palus manggantung sahur lewu ini dilakukan sebagai simbol atau ungkapan terima kasih terhadap alam sebagai karunia Tuhan, “nantinya akan ditanam kepala sapi sebagai wujud perjanjian dengan alam, bahwa alam tersebut tidak akan dirusak tetapi akan digunakan dengan maksud baik sesuai amanat TYME”. Terang Prada.

Pada kesempatan ini sambutan Ketua umum DAD Prov. Kalteng, Agustiar Sabran dibacakan oleh Sekretaris Umum DAD Prov. Kalteng, Yulindra Dedi menyampaikan sebagaimana sudah diatur dalam Peraturan Daerah Prov. Kalteng No 16 Tahun 2008 tentang kelembagaan adat dayak di Kalteng secara tegas mengatur bahwa negara dan Pemerintah Daerah dalam hal ini mengakui keberadaan dan eksistensi dari masyarakat adat dayak melalui diaturnya kelembagaan- kelembangan adat yang ada di Kalteng baik kelembagaan adat yang tumbuh berkembang bersama perkembangan masyarakat adat yaitu; keberadaan Damang, mantir adat yang ada di seluruh wilayah Kalteng dan juga mengenai keberadaan DAD dari tingkat Prov. sampai dengan tingkat Desa, juga mengatur keberadaan Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak yang merupakan bagian dari DAD Prov. Kalteng.

Keberadaan lembaga adat dayak / DAD Prov. Kalteng salah satunya memiliki tugas dan tanggung jawab serta fungsi untuk menjaga dan melestarikan berbagai kearifan lokal mayarakat adat dayak yang tumbuh berkembang dikalangan masyarakat adat dayak. Kepala DAD Prov. Kalteng, Agustiar Sabran menyatakan “Salah satu yang menjadi perhatian kita adalah, bagaimana ritual-ritual adat yang selama ini dilaksanakan di Kalteng yang terus berkembang agar dapat diketahui serta dipahami oleh masyarakat Kalteng, salah satunya ritual ma’mapas lewu, ma’arak sahur palus manggantung sahur lewu tahun 2020 ini”. Pungkasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa ritual ma’ mapas lewu, ma’ arak sahur palus manggantung sahur lewu merupakan ritual keagamaan umat agama kepercayaan kaharingan. Namun demikian tidak berarti kita tidak boleh ikut ambil bagian dalam ritual ini. Pelaksanaan kegiatan ini diyakini pula akan semakin mampu memperkuat dan mempererat nilai-nilai luhur masyarakat adat dayak Kalteng, yaitu keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam serta hubungan sesama manusia. Terlebih ditengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia termasuk di Prov. Kalteng saat ini.

Selanjutnya makna dari Ma’mapas Lewu adalah membersihkan wilayah kita dari pengaruh- pengaruh yang tidak baik. Ma’arak Sahur sebagai ungkapan syukur dan terima kasih kepada leluhur Kalteng yang telah menjaga dan memberikan nikmat, kesehatan dan kekuatan untuk melewati tahun 2020 dan memasuki tahun 2021, termasuk Pilkada di Kalteng berjalan aman dan kondusif.

Kemudian makna dari Manggantung Sahur lewu adalah wujud permohonan kepada leluhur Kalteng dan TYME agar kembali di tahun 2021 masyarakat Kalteng yang tinggal di Bumi Tambun Bungai dapat dilindungi, diberikan kekuatan, kesuksesan dan kesejahteraan dimana ini merupakan keyakinan masyarakat adat dayak yang sudah turun temurun dilakukan dengan upacara ritual ini.

Tampak hadir pada kegiatan ini mewakili dari Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kapolda Kalteng dan Danrem 102 Panju Panjung, Ketua Dewan Pertimbangan DAD Prov. Kalteng, Panglima Batamat Prov. Kalteng, Tokoh-tokoh agama, Basir Rohaniwan Hindu Kaharingan dan Ormas-ormas Dayak.(bap/fer)

ShareTweetSendShare
Tags: Headlines

Related Posts

Peringatan Hari Jadi ke-66 Kobar Berlangsung Khidmat, Gubernur Pimpin Upacara

Peringatan Hari Jadi ke-66 Kobar Berlangsung Khidmat, Gubernur Pimpin Upacara

Jumat 3 Oktober 2025
Pelatihan Manajemen Pelayanan Publik 2025 Usai, Peserta Siap Jadi Penggerak Inovasi Layanan

Pelatihan Manajemen Pelayanan Publik 2025 Usai, Peserta Siap Jadi Penggerak Inovasi Layanan

Jumat 3 Oktober 2025
BKD Provinsi Kalimantan Tengah Gelar Asistensi SIASN

BKD Provinsi Kalimantan Tengah Gelar Asistensi SIASN

Jumat 3 Oktober 2025
Dinas TPHP Prov Kalteng Dukung Pengawasan Mutu Produk Beras SPHP Bulog

Dinas TPHP Prov Kalteng Dukung Pengawasan Mutu Produk Beras SPHP Bulog

Kamis 2 Oktober 2025

Berita Terbaru

  • Nopri Setiawan Ambil Alih Kemudi Korfball Kalteng, Siap Bawa Cabor “KAIJE” ke Era Digital Sabtu 4 Oktober 2025
  • Peringatan Hari Jadi ke-66 Kobar Berlangsung Khidmat, Gubernur Pimpin Upacara Jumat 3 Oktober 2025
  • Pelatihan Manajemen Pelayanan Publik 2025 Usai, Peserta Siap Jadi Penggerak Inovasi Layanan Jumat 3 Oktober 2025
  • BKD Provinsi Kalimantan Tengah Gelar Asistensi SIASN Jumat 3 Oktober 2025
  • Dinas TPHP Prov Kalteng Dukung Pengawasan Mutu Produk Beras SPHP Bulog Kamis 2 Oktober 2025


Next Post
Sah! Sugianto-Edy Menang

Sah! Sugianto-Edy Menang

© 2020 Jurnal Borneo

  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Jurnal Utama
  • Jurnal Kalteng
    • Jurnal Palangka Raya
    • Jurnal Kapuas
    • Jurnal Katingan
    • Jurnal Gunung Mas
    • Jurnal Kotim
    • Jurnal Kobar
    • Jurnal Seruyan
    • Jurnal Lamandau
    • Jurnal Sukamara
    • Jurnal Barsel
    • Jurnal Bartim
    • Jurnal Barut
    • Jurnal Murung Raya
    • Jurnal Pulang Pisau
  • Jurnal Legislatif
    • DPRD Kalteng
    • DPRD Kota Palangka Raya
    • DPRD Barito Selatan
    • DPRD Barito Utara
    • DPRD Barito Timur
    • DPRD Gunung Mas
    • DPRD Kapuas
    • DPRD Kotim
    • DPRD Murung Raya
    • DPRD Kotawaringin Timur
    • DPRD Kotawaringin Barat
    • DPRD Lamandau
    • DPRD Seruyan
    • DPRD Sukamara
  • Jurnal Kalimantan
    • Jurnal Kalsel
    • Jurnal Kalbar
    • Jurnal Kaltim
    • Jurnal Kaltara
  • Jurnal Global
    • Jurnal Ekonomi
    • Jurnal Republik
    • Jurnal Humaniora
    • Etalase
    • Desa Wisata
  • Jurnal Justice
  • Jurnal Sport

Copyright © 2017 JNews.

Berita tahu setiap ada berita terbaru OK Tidak