PALANGKA RAYA, jurnalborneo.co.id — Bertempat di ruang Rapat Lantai II, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah, digelar penandatanganan Perjanjian Kinerja (PERKIN) Tahun Anggaran 2023 sekaligus menugaskan seluruh ASN perwakilan BKKBN Prov. Kalteng untuk menjadi coach dan mentor bagi PKB di Level Kecamatan, Desa dan kelurahan, dengan tujuan percepatan dan konsistensi capaian target program Bangga Kencana serta percepatan penurunan stunting di Kalimantan Tengah, Jum’at (13/1/2023).
Penandatanganan Perjanjian Kinerja ini merupakan bentuk komitmen dan tanggungjawab ASN BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah, dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran untuk kemajuan program Bangga Kencana khususnya di Kalimantan Tengah.
Dalam arahan sebelum dilakukan penandatanganan Perjanjian Kinerja, Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Prov. Kalteng, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, menugaskan seluruh ASN Perwakilan BKKBN Prov. Kalteng untuk yang tergabung dalam kelompok kerja guna pelaksanaan program Bangga Kencana serta percepatan penurunan stunting, sekaligus menjadi coach dan mentor bagi para Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) yang tersebar di kecamatan, desa dan kelurahan ada di Kab/Kota di Kalimantan Tengah.
Kinerja setiap mentor (Sekban dan Fungsional Madya) dan coach (Fungsional Muda, Pertama dan Pelaksana) akan diukur berdasarkan indiktor perjanjian kinerja individu yang diturunkan dari perjanjian kinerja Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Kalteng, dengan sasaran kinerja mencakup menurunya angka kelahiran total, meningkatnya angka prevalensi kontrasepsi modern, menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi, menurunnya angka kelahiran remaja, meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (IPK), meningkatnya Median Usia Kawin Pertama Perempuan, meningkatnya pelaksanaan program Bangga Kencana di seluruh tingkatan wilayah, meningkatnya pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di seluruh tingkatan wilayah dan penugasan mentor monev BOKB, TPPS Kab dan Kota serta pengawasan terhadap kinerja satgas di kabupaten dan kota.
Lebih lanjut sistem modelling coaching dan mentoring kepada para Penyuluh KB merupakan Inovasi, dan sudah dipraktikan dalam berbagai momentum program dan terbukti dapat mengakselerasi pencapaian program, dimana semua SDM yang terlibat dapat dilihat dan dapat diukur produktivitasnya.
“Selain itu akan terjadi percepatan sharing knowledge dan transfer skill di dalam membangun kekuatan tim pokja yang tentunya tetap berlandaskan integritas, etos kerja, dan gotong royong,” ujar Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Tengah. (Red)