KOTAWARINGIN TIMUR, JurnalBorneo.co.id – Untuk mencegah terjadinya adiksi atau kecanduan internet, masyarakat harus bisa memahami berbagai aspek yang memengaruhinya.
“Kecanduan internet ditandai dengan penggunaan internet secara berlebihan,” kata salah satu konten kreator Selviana Yuliani saat menjadi narasumber webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu.
Penggunaan internet yang berlebihan diakibatkan kurangnya kemampuan dalam pengendalian diri, sehingga biasanya akan berdampak negatif seperti terganggunya aktivitas sehari-hari.
Dipaparkannya kecanduan internet yang dapat dialami seseorang biasanya terbagi menjadi beberapa jenis, seperti belanja daring atau online dan judi, media sosial, cyber porn, hingga game atau permainan virtual.
“Untuk itu masyarakat harus mengetahui aspek-aspek adiksi agar bisa mencegahnya,” jelas Selviana yang juga merupakan Duta UNAIR tersebut.
Aspek-aspek yang ia maksud, yakni jika seseorang sudah tampak tidak bisa mengontrol perilaku bermain internet, memprioritaskan bermain internet dibanding aktivitas lain, serta tetap melakukan perilaku bermain internet meski telah mengetahui dampak negatif yang didapat.
Menurutnya kecanduan terhadap internet ini terjadi karena internet memberikan seseorang apa yang diinginkan, seperti koneksi maupun relasi, hingga mudahnya mendapat apresiasi dari orang lain.
“Setiap orang harus berhati-hati jika sudah mengalami kecanduan terhadap internet, sebab banyak efek negatif yang akan didapat,” tuturnya.
Seperti berkurangnya komunikasi tatap muka, berkurangnya kreativitas motorik, cyber bullying atau perundungan siber, mengabaikan sekitar, insomnia, ketidakaktifan fisik, hingga terancamnya privasi.
Untuk itu sejumlah hal bisa dilakukan oleh masyarakat agar sebagai pengguna internet tidak sampai mengalami kecanduan. Misalnya dengan mematikan notifikasi atau pemberitahuan.
Mengatur batas waktu, peran orang tua dalam mengontrol anaknya, hingga membuat rutinitas harian lainnya yang mampu mengimbangi aktivitas penggunaan internet. (antara/red)