PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalteng terus melakukan upaya percepatan vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat di provinsi itu. Selain melakukan vaksinasi, Kepala Binda Kalteng Brigjen TNI Sinyo juga menegaskan pentingnya peran masyarakat untuk mencegah penularan Virus Corona.
Menurut Sinyo, berdasarkan data yang dimiliki oleh Medical Intelligence Binda Kalteng hingga 22 Februari 2022, telah melakukan vaksinasi terhadap 54.541 orang atau 90,90 persen dari target 60 ribu dosis per bulan.
Sedangkan akumulasi sejak Januari, realisasi vaksinasi mencapai 85.843 orang atau 12,42 persen dari target tahun 2022 sebanyak 691 ribu dosis.
“Vaksinasi ini kami laksanakan setiap hari sejak awal Januari. Hingga saat ini realisasinya sudah 85 ribu lebih, baik vaksin dosis I, II dan booster. Dan hari ini, kami juga melaksanakan vaksinasi di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Murung Raya,” kata Kepala Binda Kalteng, Brigjen TNI Sinyo, Rabu (23/2/2022).
Ditegaskan Sinyo, upaya percepatan vaksinasi yang dilakukan Binda Kalteng mulai dari anak-anak usia 6 tahun, masyarakat umum dan lanjut usia.
Program ini adalah salah satu upaya tindak lanjut, program percepatan vaksinasi yang ditetapkan Pemerintah untuk mencapai target. “Program vaksinasi ini akan dilaksanakan hampir setiap hari secara massal atau terpusat, kami juga melakukan vaksinasi dari rumah ke rumah,” tukas dia.
Menurut Sinyo, percepatan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia diharapkan dapat mengakselerasi transisi dari penanganan pandemi ke pengelolaan endemi. “Sesuai perintah bapak Presiden untuk melakukan percepatan vaksinasi, kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait lainnya,” imbuh dia.
Dengan begitu, semakin banyak masyarakat yang sudah mengikuti program vaksinasi, diharapkan mempunyai kekebalan tubuh yang kuat. Mengingat, varian baru Covid-19 telah muncul kembali di bumi pertiwi. “Dengan gencarnya kegiatan vaksinasi Binda Kalteng, diharapkan mampu meningkatkan kekebalan kelompok atau herd immunity. Terlebih saat ini terdapat varian baru Omicron yang penyebarannya lebih cepat dari varian Delta,” kata Sinyo.
Lebih lanjut Sinyo juga menjelaskan, hingga kini Pemerintah terus melakukan upaya persuasif agar masyarakat melakukan protokol kesehatan (prokes) ketika berada di ruang publik. Misalnya, memindai barcode PeduliLindungi, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.
Menurut dia, prokes merupakan dasar tatanan hidup baru bagi masyarakat. Karena tidak ada pilihan lain selain disiplin menjalankan prokes sebagai salah satu kebiasaan baru. “Penerapan prokes ini, semua itu tak lepas dari partisipasi masyarakat. Ini sangat berpengaruh terhadap angka kasus harian Covid-19, khususnya di Kalteng,” pungkasnya. (red)