PALANGKA RAYA, Jurnalborneo.co.id – Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang diikuti sebanyak 54 orang tim pendamping keluarga se Kecamatan Marikit, Kabupaten Katingan, Selasa (14/03/2023).
Kegiatan orientasi ini dibuka secara langsung oleh Camat Marikit, Dr. Siuntas.
Dalam sambutannya Camat Marikit, Siuntas, menjelaskan bahwa percepatan penurunan dan penanganan stunting menjadi tugas bersama disemua lintas sektor dan instansi sampai ke tingkat Desa. Peran dari petugas lini lapangan akan sangat berkontribusi positif dalam percepatan penurunan stunting di Kecamatan Marikit.
“Yang seringkali jadi hambatan di lapangan hususnya penggunaan aplikasi Elsimil yaitu adalah sinyal internet yang tidak mendukung serta sebagian kecil masyarakat setempat, ada yang masih tidak memiliki NIK (Nomor Induk Kependudukan),” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, narasumber dari Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah Carlie, SH menjelaskan, bahwa pelatihan ini sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden (Perpres) No 27 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang bertujuan menyediakan Tim Pendamping Keluarga di setiap desa yang bertugas untuk mendampingi keluarga dalam usaha pencegahan dan penanganan stunting pada keluarga sasaran, diantaranya calon pengantin, ibu hamil dan pasca persalinan dan baduta/balita.
Ditambahkan, tujuan dari pelaksanaan Orientasi Tim Pendamping Keluarga adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Tim Pendamping Keluarga dalam melaksanakan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Desa Pahanei diwakili Sekdes, Gedeon, sangat mengapresiasi kegiatan ini demi tercapainya tujuan kegiatan orientasi Tim Pendamping Keluarga.
Kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Desa Pahanei Kec. Marikit disampaikan oleh Etty Supriyatie, S.Tr.Keb (PKK kabupaten Katingan) dan Susi Susanti, S. Kep, Ns (PKB Kec. Marikit).
Kegiatan pelatihan ini Tim Pendamping Keluarga (TPK) juga dilatih dan dilakukan penguatan terhadap tugas dan fungsi TPK melalui penyampaian materi mengenai mekanisme kerja TPK, konsep dasar stunting dan 1000 HPK, mekanisme kerja TPK, penggunaan aplikasi Elsimil, peran strategis Kampung Keluarga Berkualitas, dan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam pendampingan keluarga. (red)