PALANGKA RAYA – Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Tengah saat ini mengalami kesulitan menambah persediaan gula pasir yang mereka miliki karena suplainya yang cukup terbatas.
“Saat ini kami kesulitan menyediakan stok gula pasir,” kata Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Kalteng Abdul Azis di Palangka Raya, Selasa (3/3/2020).
Terkait kebutuhan tersebut, pihaknya telah mengajukan usulan kepada pihak pusat agar menyuplai gula pasir ke Bulog Kalteng sebanyak 500 ton sejak Februari 2020 lalu.
Menurutnya pengiriman sempat direncanakan dilakukan, namun dibatalkan oleh pihak pusat karena sejumlah alasan. Diantaranya karena harga beli gula pasir sudah berada di atas harga eceran tertinggi (HET).
“HET untuk gula pasir adalah Rp12.500 dan kami tidak mungkin menjualnya di atas angka tersebut,” katanya kepada sejumlah awak media.
Hal itu ia ungkapkan di sela jumpa pers Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Kalteng periode Maret 2020. Pada kegiatan tersebut, gula pasir menjadi salah satu pembahasan utama, sebab harganya yang mengalami kenaikan.
Lebih lanjut Abdul Azis menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan kapan mendapatkan tambahan stok gula pasir dari pusat. Menurutnya untuk melakukan pengiriman harus melalui berbagai tahapan dan dalam hal ini Bulog Kalteng hanya bisa menunggu.
“Namun kondisi itu terjadi pada Bulog Kalteng, sedangkan di pasar ketersediaan gula masih tetap ada, sebab distributor besar swasta masih melakukan suplai, hanya saja harganya yang lebih tinggi,” katanya.
Terhitung sejak Desember 2019 lalu, harga rata-rata gula pasir terus mengalami kenaikan, mulai dari Rp14.900 menjadi Rp15.050 pada Januari 2020 hingga Februari mencapai Rp15.900 berdasarkan data dari TPID.
Adapun prospek pada Maret 2020 komoditas gula diperkirakan harganya akan terus meningkat sebab stok yang menipis.
Sementara itu, ketersediaan stok lainnya pada gudang Bulog se-Kalteng cukup menjanjikan, meliputi beras CBP atau cadangan beras pemerintah sekitar 6 ribu ton untuk ketahanan selama tujuh bulan.
Selanjutnya beras komersil 277,5 ton, minyak goreng 60.362 liter, tepung terigu 19,08 ton, daging kerbau 23,42 ton serta telur ayam ras sebanyak 110 kilogram. (Antara)