SAMPIT, JurnalBorneo.co.id — Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim), Dadang H Syamsu mengatakan, saat ini daerah Baamang Tengah hingga Baamang Hulu gelap gulita ketika malam hari lantaran kurangnya penerangan jalan umum (PJU).
Selain kurang kata Dadang, PJU yang sudah adapun kebanyakan rusak dan mati total. Sehingga tiang PJU yang terpasang terkesan sia-sia dan mubazir lantaran tidak digunakan sebagaimana mestinya yang seharusnya ada bohlam menyala.
“Kondisi demikian membuat masyarakat was-was ketika keluar di malam hari. Karena keberadaan PJU ini juga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang cenderung berbau kriminalitas. Tapi kalau PJU-nya saja tidak berfungsi bagaimana masyarakat merasa aman, terutama di Baamang ini banyak jalan-jalan yang sepi,” ujar Dadang, Sabtu (14/5/2022).
Menurutnya, PJU di Kota Sampit ini sering kali mati bahkan di jalan-jalan besar serta komplek perumahan pun kerap mati. Hal ini ujarnya harus menjadi perhatian bersama apa penyebabnya, apalagi perbaikan kerap tidak kunjung dilakukan meski banyak masyarakat yang sudah mengeluhkan.
“PJU mati ini sudah sangat sering menjadi persoalan di tengah masyarakat bahkan kerap dikeluhkan. Yang kita herannya kenapa sering sekali mati atau rusak, jangankan untuk menambah PJU di sejumlah titik jalan lagi, yang ada saja banyak yang rusak dan tidak diperbaiki,” tegasnya.
Ditegaskan Dadang, guna memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat serta mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas pada malam hari, PJU jangan sampai dibiarkan mati atau rusak terlalu lama. Jika diketahui ada yang mati harus segera diperbaiki. (red)