Palangka Raya-jurnalborneo.co.id
Salah satu agenda kegiatan Delegasi Parlemen Turki ke Kalimantan Tengah adalah kunjungan ke Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispursip) Kalteng.
Minggu pagi, (15/6), usai mengikuti Zumba Party di Bundaran Besar Palangka Raya, Anggota Parlemen Majelis Agung Turki, Av. Serkan Bayram dan rombongan melakukan kunjungan kehormatan ke Dispursip Provinsi Kalimantan Tengah.
Kegiatan di Dispursip ini sebagai bagian dari misi perdamaian dan kepedulian terhadap penyandang disabilitas.
Serkan Bayram, yang dikenal luas sebagai pejuang hak penyandang disabilitas, disambut langsung oleh Kepala Dispursip Kalteng Adiah Chandra Sari.
“Perpustakaan adalah pusat ilmu. Semoga dari tempat ini, pusat perdamaian lahir. Dunia tanpa kecacatan, Indonesia tanpa kecacatan, dan Turki tanpa kecacatan—mari kita mulai sama-sama,” ujar Serkan Bayram.
Serkan Bayram juga menyerahkan buku autobiografinya berjudul Bugday Tanesi yang mengisahkan perjuangannya sebagai penyandang disabilitas yang kini aktif di parlemen.
Dalam sesi dialog, ia menekankan pentingnya membangun kolaborasi internasional guna menciptakan dunia inklusif berbasis literasi dan empati sosial.
Di penghujung sambutannya,
Serkan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Surya Paloh yang telah memberikan sambutan dan dukungan selama dia dan rombongan berada di Indonesia.
Sementara itu Ketua Kaukus Perempuan Parlemen Kalteng
Faridawaty Dark and Atjeh menilai kunjungan ini sebagai momentum membangun kerja sama konkret di bidang kebudayaan dan pengembangan perpustakaan.
Ia juga menyentil kecilnya alokasi anggaran untuk perpustakaan dan arsip daerah, meskipun fungsi lembaga tersebut sangat krusial bagi pembangunan sumber daya manusia.
“Saya ingin meletakkan aspirasi agar Ibu Kepala Dispursip bisa membuat film dokumenter tentang pahlawan Kalteng, dan menjadi media edukasi lintas generasi,” katanya.
Di sisi lain, Kepala Dispursip Kalteng, Adiah Chandra Sari, menjelaskan bahwa saat ini dalam pengelolaan perpustakaan pihaknya masih terkendala anggaran dan minimnya sumber daya pustakawan profesional.(red)