Palangka Raya-jurnalborneo.co.id
Dalam rangka menghadapi tantangan urbanisasi di Kota Palangka Raya, Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M Norkim, mengingatkan Pemerintah Kota untuk tidak mengabaikan risiko yang timbul dari meningkatnya urbanisasi yang tidak diimbangi dengan penguatan sektor formal dan peningkatan keterampilan tenaga kerja.
Menurut Arif, urbanisasi yang tidak dibarengi dengan strategi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan industrialisasi yang memadai dapat memicu pertumbuhan sektor informal yang sulit dikendalikan.
Hal ini berpotensi memperburuk tingkat pengangguran dan menambah masalah sosial di wilayah perkotaan.
Ia menilai, sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya harus lebih serius dalam mengelola laju pertumbuhan penduduk.
Pengawasan terhadap arus masuk penduduk baru harus diperketat untuk mencegah tekanan berlebih terhadap infrastruktur dan pelayanan publik.
Dengan demikian, Pemerintah Kota Palangka Raya diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengelola urbanisasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta mencegah masalah sosial dan ekonomi yang dapat timbul dari urbanisasi yang tidak terkendali.
Pengelolaan urbanisasi yang efektif dan terencana dapat membantu Palangka Raya menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera, dengan masyarakat yang memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan kemampuan untuk bersaing di era global.
Oleh karena itu, Arif berharap Pemerintah Kota Palangka Raya dapat memprioritaskan pengelolaan urbanisasi dan pembangunan SDM untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Palangka Raya.(niz)