SAMPIT, JurnalBorneo.co.id — Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Hairis Salamad meminta, pemerintah setempat agar tidak memberikan harapan palsu kepada masyarakat terutama dengan mengatakan bahwa stok minyak goreng (migor) aman di pasaran.
Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan dari Pemerintah Daerah belum lama ini yang mengatakan berbagai macam merek migor masih banyak ditemui di pasar khususnya Kota Sampit, baik di ritel modern maupun di pasar tradisional.
“Pemerintah ini jangan asal bicara, harus benar-benar survei. Karena saya sendiri sudah melakukan survei ke beberapa Alfamart dan Indomaret, dua merek migor kosong. Jadi benar saja apa yang dikatakan mahasiswa waktu demo kemarin, ada kekosongan minyak,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah jangan mengelak atas kritikan yang disampaikan masa aksi beberapa waktu lalu dengan mengatakan bahwa migor aman dengan stok sekian liter. Namun faktanya tidak ada di pasaran. Kalaupun ada dijual dengan harga tinggi.
“Jadi jangan meremehkan apa yang disampaikan para mahasiswa itu, mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat, melihat dan mendengarkan langsung. Jadi mereka tahu kalau ada kelangkaan atau kenaikan harga, bahkan saya sendiri saja melihat memang tidak ada migor itu,” tegasnya.
Hairis menegaskan, dinas terkait untuk lebih sering turun ke lapangan guna melakukan survei stok kebutuhan pokok yang salah satunya migor ini. Serta harus mencari tahu mengapa penjualan di Kota Sampit sangat mahal dan jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET). (red)