Banjarmasin JurnalBorneo.co.id – Kuliner khas Banjar Provinsi Kalimantan Selatan bisa disebut kue Bingka selama bulan puasa Ramadhan menjadi salah satu yang paling dicari untuk sajian berbuka puasa.
Muhammad Rafi, pengelola Rumah Produksi Bingka merek H. Thambrin di Banjarmasin, Senin (03/04/23) mengatakan, kue bingka yang diproduksinya saat ini tidak hanya diminati warga masyarakat setempat tetapi sudah dibawa ke berbagai daerah di tanah air bahkan sudah di bawa ke Negara Brunei Darussalam.
“Beberapa waktu lalu ada warga yang membeli sejumlah kue bingka dibawa ke Brunai karena keluarga di sana memesan untuk mencicipi kelezatan kue yang dimasak dengan cara dipanggang tersebut,” katanya.
Rumah Produksi Bingka H. Thambrin sendiri telah beroperasi sejak tahun 2003, pada bulan Ramadhan Bingka H. Thambrin memproduksi lebih banyak bingka dibanding hari-hari biasa.
Menurut Rafi, sejak awal bulan puasa tahun ini, jumlah produksi Bingka H. Thambrin setiap hari menghasilkan 1.000 sampai 1.300 biji dengan harga perbiji Rp 50.000 ribu atau mengalami kenaikan sekitar Rp 3.000 ribu dibanding tahun lalu.
Dengan jumlah produksi sebanyak itu, maka Rumah Produksi Bingka H. Thambrin yang mengeluarkan tiga varian rasa yakni kentang original, kentang keju dan kentang tape setiap hari memiliki omzet Rp42 – Rp56 juta.
“Kendati memiliki tiga varian rasa, namun rasa kentang original sepertinya tetap menjadi pilihan favorit warga sehingga kami memproduksi lebih banyak yakni hampir hampir 70 persen total produksi,” kata Rafi.
Selain dijual langsung ditempat pengolahan di Jalan Sultan Adam, bingka H. Thambrin juga bisa dibeli dibeberapa tempat penjualan yang dilakukan oleh para pengecer termasuk di pusat kegiatan Pasar Wadai Ramadhan Banjarmasin (Ramadhan Cake Fair) yang dikelola Pemko Banjarmasin.
Setelah lebih 15 tahun berproduksi, kini Rumah Produksi Bingka H. Thambrin mempekerjakan 30 tenaga kerja lokal dengan jam kerja setiap hari mulai pukul 02.00 – 12.00 Wita dengan sarana produksi berupa pemanggang ukuran besar kapasitas 12-20 biji bingka sebanyak 13 buah.
Dengan memproduksi 1.000 – 1.300 biji bingka maka setiap hari Rumah Produksi Bingka H. Thambrin menghabiskan 300-500 kilogram santan kelapa, 3.000 – 5.0000 butir telur bebek serta tujuh karung kentang sebagai bahan utama. (Fan)