BARITO UTARA, JurnalBorneo.co.id – Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menyebut promosi budaya dengan memanfaatkan ruang digital sangatlah penting.
Untuk itu hal yang dapat dilakukan dalam promosi budaya di era digital, diantaranya mengedukasi dan mensosialisasikan kepada pelaku seni dan budaya mengenai pentingnya literasi digital yang dikaitkan dengan konten-konten seni budaya, kata Perwakilan Disbudparpora Barut Puspo Pristiwantoro di Muara Teweh, Senin.
“Baik tentang metode pengemasan, kreator, publish, target dan batasannya, yang bertujuan meningkatkan rasa cinta pada budaya Indonesia,” terangnya saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Barito Utara.
Pemanfaatan ruang digital sengatlah penting, sebab penggunaannya oleh masyarakat baik pada media sosial, serta lainnya dari waktu ke waktu terus meningkat.
Untuk itu Puspo mengajak pelaku seni dan budaya, maupun masyarakat berliterasi digital yang baik sesuai ketentuan berlaku, sehingga dapat menjadi konten kreator yang baik dan handal.
“Mari cintai budaya kita sendiri, karena budaya merupakan identitas,” terangnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, promosi budaya merupakan tugas bersama, baik pemerintah, masyarakat, pelaku seni dan budaya, serta lainnya sudah seharusnya bertanggung jawab melestarikan serta mempromosikannya.
Adapun tantangan yang dihadapi adalah masuknya budaya-budaya yang tidak sesuai dengan tradisi budaya bangsa Indonesia melalui media digital. Untuk itu masyarakat harus bisa memperkuat pengetahuannya, serta mencintai seni dan budaya yang dimiliki.
Sementara itu, turut hadir narasumber lainnya seperti musisi Restu Triandy atau yang dikenal Andy /rif, Ketua MKKS SMA Barito Utara Aden Hardi, hingga seorang konten kreator Anna Rachmawati.
Berbagai hal dibahas dalam webinar ini, yakni mengenai empat pilar literasi digital, meliputi kecakapan digital, etika digital, budaya digital, hingga keamanan digital. (antara/fer)