PURUK CAHU, jurnalborneo.co.id – Wakil Bupati Murung Raya, Rejikinoor membuka kegiatan sosialisasi cegah stunting dan peningkatan kualitas pendidikan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tingkat Kabupaten Murung Raya, di aula Cahai Ondhui Tingang (Gedung B) kantor Bupati Murung Raya (Mura), Rabu (30/8/2023).
Hadir juga dalam kesempatan ini sejumlah Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemkab Mura, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Mura melalui Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal Aulia Ridhayani, Trainer Nasional yang bergerak di bidang PAUD Deden Gurame, Kepala Dinas Kesehatan dr. Suwirman Hutagalung, sejumlah Kepala Sekolah dan guru PAUD dari 10 Kecamatan di Kabupaten Murung Raya dan tamu undangan lainnya.
“Kegiatan sosialisasi cegah stunting dan peningkatan kualitas pendidikan pada guru PAUD ini penting sekali dilaksanakan dalam rangka terwujudnya konvergensi program, meningkatkan mutu gizi perorangan keluarga dan masyarakat serta meningkatkan kualitas pendidikan guru PAUD dalam sistem Pendidikan di sekolah,” tutur Wabup Mura Rejikinoor.
Dalam sambutannya Wabup Mura Rejikinoor menyampaikan, sejalan dengan Visi Kabupaten Murung Raya untuk mewujudkan MURA EMAS 2030, Pendidikan dan Kesehatan anak usia dini merupakan fondasi pertama untuk membangun suatu tatanan generasi baru yang berkualitas dan andal.
“Semakin baik kualitas manusianya pada masa kini akan berpengaruh sangat signifikan terhadap kualitas manusia Indonesia pada masa depan kita,” kata Rejikinoor saat membacakan sambutan Bupati Mura.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal Aulia Ridhayani dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan kegiatan sosialisasi cegah stunting dan peningkatan kualitas pendidikan guru PAUD (Merdeka Bermain) dilaksanakan selama dua hari tanggal 30-31 September 2023.
“Narasumber kegiatan ini sebanyak dua orang yakni Trainer Nasional yang bergerak di bidang PAUD Deden Gurame dari Yogyakarta, Kepala Dinas Kesehatan Kab.Mura dr. Suwirman Hutagalung. Sedangkan peserta terdiri dari Kepala Sekolah dan guru PAUD dari 10 Kecamatan,” tutur Aulia. (red)