Palangka Raya-jurnalborneo.co.id
Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Prov. Kalteng bersama dengan Tim Peneliti dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta melakukan studi kelayakan ekspor. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan observasi lapangan ke kawasan tambak udang vaname (shrimp estate) di Desa Sei Raja, Kabupaten Sukamara dan mengunjungi salah satu pelaku usaha perikanan Ali Giyono Bakut yang berada di Jalan Lele Palangka Raya, Minggu (15/9/2024).
Perwakilan Tim Peneliti UGM Prima beserta rombongan diterima oleh Kepala Bidang Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran (Budlahsar) Dislutkan Prov. Kalteng Sugeng Kaspani. Pertemuan ini dilakukan sebagai bentuk sinergi antara Dislutkan Prov. Kalteng dengan UGM.
“Adapun tujuan kunjungan ini adalah dalam rangka sinergi program, terkait tindak lanjut Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan observasi lapangan guna pengumpulan data primer untuk data dukung studi pengembangan UPI berorientasi ekspor dan studi kelayakan komoditas ekspor di Prov. Kalteng,” ujar Prima.
Senada dengan yang disampaikan Perwakilan Tim Peneliti UGM, Kabid. Budlahsar menerangkan bahwa sebelumnya telah dilakukan observasi lapangan dalam rangka pengumpulan data untuk pembuatan Detail Engineering Design (DED) Pembangunan UPI di kawasan Shrimp Estate pada hari Sabtu, 14 September 2024.
“Kawasan Shrimp Estate BERKAH di Desa Sei Raja Kabupaten Sukamara merupakan program strategis pemerintah dan sudah melakukan Panen Parsial dengan total 118,9 Ton udang vaname yang dipasarkan ke PT. BMS Serang, Banten,“ terang Sugeng Kaspani.
Sementara itu, dalam kesempatan kunjungan ini, Ali Giyono Bakut yang merupakan salah satu pelaku usaha perikanan di Kota Palangka Raya yang telah melakukan kegiatan ekspor perikanan menjelaskan tentang ekspor ikan betutu yang telah ia lakukan.
“Ekspor ikan betutu yang telah dilakukan berupa ikan betutu hidup dan mati atau frozen, ikan frozen harganya lebih murah tetapi yang lebih banyak diminati adalah ikan betutu hidup, pengiriman ikan betutu ini menggunakan cargo pesawat dengan maksimal waktu pengiriman 35 jam dari packing sampai bongkar,” terang Ali.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Dislutkan Prov. Kalteng H. Darliansjah mengatakan bahwa Pemprov Kalteng akan terus membantu dan mengawal agar kegiatan ekspor dapat dilakukan dengan baik.
“Diharapkan ke depan sebagai tindak lanjut PKS, UGM dapat menjadi mitra dan berlanjut dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan dalam mendukung kegiatan ekspor dan pengembangan UPI di Kalimantan Tengah,” pungkas Darliansjah. (Red).