Palangka Raya, jurnalborneo.co.id – Beberapa waktu lalu sejumlah anggota legislatif DPRD Kota Palangka Raya melakukan kunjungan kerja ke Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Kunjungan tersebut guna memperlajari moda angkutan darat transportasi umum yang terintegrasi untuk rakyat.
Sekretaris Komisi B DPRD Palangka Raya, Reja Framika mengatakan, kalangan anggota DPRD Palangka Raya sangat serius memperhatikan penataan transportasi di Kota Palangka Raya.
“Penataan moda transportasi di wilayah Palangka Raya perlu dipersiapkan dari sekarang, sebagai salah satu bagian menghadapi lonjakan penduduk yang tentu juga akan diikuti dengan meningkatnya kepadatan lalu lintas,” katanya, Jumat (13/10/2023).
Adapun terkait kunjungan kerja ke DKI Jakarta lanjut Reja, Dishub DKI Jakarta memiliki perencanaan pengembangan moda angkutan umum menuju zero emisi, yang mana pada tahun 2060 seluruh angkutan umum di wilayah itu sudah 100 persen electric vehicle.
Metode perencanaan tersebut jelas Reja, bisa saja diadopsi ke tata perencanaan angkutan umum di wilayah Kota Palangka Raya ke depannya. Tentunya rencananya tidak untuk sekarang, tapi bagaimana memikirkan prospek jauh ke depan.
“Ketika suatu saat terjadi ledakan penduduk ataupun ada kegiatan transmigrasi dari pulau Jawa ataupun dari daerah lainnya di Indonesia, maka masalah moda transportasi sudah ada arah untuk mengatasi,” ucapnya.
Selebihnya Reja menegaskan, bahwa impact dari hadirnya Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur pasti akan membawa dampak positif kepada daerah penyangga, termasuk Kalimantan Tengah (Kalteng) secara khusus Kota Palangka Raya.
“Terkait moda angkutan umum di Palangka Raya, maka mungkin layanan bisa difokuskan kepada pelajar, mahasiswa, pedagang di pasar dan tempat wisata. Dalam pelaksanaannya bisa dibantu subsidi oleh pemerintah melalui operasional armada dalam hal pelayanan masyarakat,” pungkasnya. (im/red)