BARSEL, JurnalBorneo.co.id – Berusia muda, energik dan cerdas adalah gambaran yang penulis tangkap dari dua anak muda asal Desa Babai Kecamatan Karau Kuala Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Namanya Aqidatul Alhusna dan Ahmad Salahudin Al Ayubi.
Meski saat ini sedang menyelesaikan pendidikan tinggi di salah satu Universitas Negeri yang berada di Banjarmasin namun keduanya tidak melupakan kondisi pembangunan di kampung halamannya.
Tidak disangka, keduanya memiliki pemikiran kritis namun membangun atas program-program pembangunan yang sedang dijalankan Pemkab Barsel. Saat menyampaikan kritikannya, tidak terdengar kata-kata makian atau bernada emosi dari mulut Aqidatul Alhusna dan Ahmad Salahudin Al Ayubi. Ini yang membuat kagum.
“Sebagai generasi milenial, saya sangat mendukung perkembangan kemajuan di daerah saya yang memiliki julukan Bumi Dahani Danahai Tuntung Tulus,” kata Aqidatul Alhusna dengan suara lembut, Rabu (9/12/2020).
Mahasiswa ini sangat mengharapkan Pemkab Barsel lebih fokus menangani pembangunan infrastruktur jalan penghubung antar desa dan dari desa ke ibukota kecamatan serta ke ibukota kabupaten.
“Saat ini desa saya belum tersentuh infrastuktur yang menghubungkan ke ibukota kecamatan bahkan ke ibukota Kabupaten Barsel,” ungkap mahisiswi berhijab ini dengan raut wajah sedikit kecewa.
Lain halnya dengan yang disampaikan Ahmad Salahudin Al Ayubi. Pemuda ini lebih menyoroti kondisi perekonomian warga Barsel. Dia prihatin atas rendahnya harga jual rotan, karet dan ikan. Padahal komoditas tersebut merupakan mata pencaharian utama sebagian besar warga Barsel.
Ahmad berharap Pemkab Barsel lebih fokus untuk memperbaiki perekonomian masyarakat. Menurutnya, meningkatnya kehidupan perekonomian masyarakat ikut menentukan kemajuan suatu daerah.
“Sebagai generasi muda yang berasal dari Barsel, kami sangat mendukung program-program pembangunan yang dijalankan oleh Pemkab Barsel untuk selalu mengutamakan kemaslahatan warganya,” katanya dan diamini Aqidatul Alhusna. (fer)