PALANGKA RAYA, jurnalborneo-“Setiap hari lantai masjid ini disapu kemudian disemprot dengan disinfektan untuk menjaga agar lingkungan masjid steril, dan ini dilakukan agar jamaah merasa nyaman dan aman dari Covid-19 saat beribadah,” ucap Dedi, seorang petugas pembersih Masjid yang tetap patuh menjaga protokol kesehatan di lingkungan Masjid Al Husna, Jalan G Obos, Kota Palangka Raya, Senin (26/10).
Dedi, tidak seperti kebanyakan pemuda lainnya, di usia yang relatif masih muda, dia memanfaatkan waktu dengan bekerja sambil menempuh pendidikan sebagai seorang mahasiswa di IAIN Palangka Raya.
Memasuki pertengahan Maret, 2020 lalu, tepatnya tanggal 17, pandemi mulai merebak di Kota Palangka Raya, satu pasien terkonfirmasi positif, kemudian angka penambahan terus meningkat. Saat memasuki New Normal, pengurus Masjid di wilayah Kota Palangka Raya mulai menerapkan Perwali No. 26 tahun 2020, tak terkecuali di lingkungan Masjid Al Husna. “Jamaah wajib menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak saat salat,” tambah pria berperawakan sedang ini.
Sebagai petugas, dedi yang tinggal di lingkungan masjid besama dua orang rekannya, yang satu bertugas sebagai kaum, dan satu rekannya ikut membantu membersihkan masjid. Tak butuh waktu lama, sekitar pukul 10.00 WIB, mereka selesai membersihkan lingkungan masjid.
Dedi yang sudah hampir sembilan bulan bekerja sebagai pembersih masjid harus ikut bertanggung jawab agar masjid tetap steril. Setiap pagi dia bersama rekannya harus menyemprotkan disinfektan ke seluruh ruangan masjid. Ada satu propil besar cadangan disinfektan untuk cadangan selama satu minggu.
Bukan hanya itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19, pihak pengurus Masjid juga menyediakan sabun cuci tangan di setiap kran tempat berwudhu.
Kemudian jamaah yang hendak salat apabila tidak menggunakan masker, maka akan diberikan masker secara cuma-cuma. Di dalam ruangan pihaknya juga memberi tanda di lantai masjid agar jarak tetap terjaga.
Selain itu, untuk mencegah terjadi penularan covid-19 di lingkungan, pihak pengurus Masjid juga memasang banner besar di depan Masjid yang di antaranya berbunyi, jamaah membawa sajah masing-masing, tidak diperkenankan membawa anak di bawah umur 10 tahun, bagi yang mengalami sakit atau memiliki riwayat penyakit diabetes, jantung, hipertensi, dan ginjal tidak diperkenankan melaksanakan ibadah di masjid sementara waktu, kemudian bagi yang sakit flu, batuk disarankan tidak salat berjamaah di Masjid. “ Di depan pintu masuk masjid juga ada imbauan serupa,” tambah Dedi.
Dedi mengharapkan agar pandemic Covid-19 ini segera berakhir, sehingga jamaah Masjid Al Husna bisa beribadah kembali dengan normal. ***