Palangka Raya–jurnalborneo.co.id
Bundaran Besar Palangka Raya kembali semarak dengan digelarnya Grand Final Lomba Dangdut Kalimantan Tengah, bagian dari rangkaian Gubernur Cup Festival dan Lomba Seni Kalteng 2024, Sabtu malam (30/11/2024).
Acara tersebut yang menjadi magnet bagi masyarakat yang menghadirkan hiburan sekaligus apresiasi terhadap dangdut sebagai salah satu warisan seni budaya lokal.
Ajang ini tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga bertujuan melahirkan talenta-talenta baru yang berpotensi membawa nama Kalimantan Tengah ke panggung seni musik nasional. Para finalis yang tampil telah melalui proses seleksi dan babak penyisihan yang ketat, sehingga Grand Final menjadi puncak persaingan antar penyanyi terbaik.
Grand Final Lomba Dangdut Kalimantan Tengah Meriahkan Gubernur Cup 2024
Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Agung Catur Prabowo menyampaikan sambutan
Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Agung Catur Prabowo menyampaikan apresiasi mendalam terhadap semangat para peserta dan penonton. “Musik dangdut, sebagai salah satu seni populer yang sangat dicintai, telah diberi sentuhan khas budaya Kalimantan Tengah, menjadikannya semakin unik dan membanggakan,” ungkapnya.
“Grand Final malam ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga merupakan momen untuk menunjukkan kecintaan dan kebanggaan kita terhadap kekayaan budaya daerah. Saya berharap acara ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan dan mengembangkan seni budaya lokal sebagai bagian dari identitas kita Bersama,” sambungnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Adiah Chandra Sari mengatakan bahwa acara ini diharapkan menjadi wadah bagi generasi muda untuk menggali potensi lebih dalam, serta memberikan pijakan menuju kesuksesan di dunia seni.
Acara Grand Final ditutup dengan pengumuman pemenang dengan Depri sebagai Juara 1, diikuti oleh Santriani sebagai Juara 2, dan Nadzilah Hesa Putri sebagai Juara 3. Posisi juara harapan diraih oleh Revalina Zaskia Aziza sebagai Harapan 1, Zakharia sebagai Harapan 2, dan Habibi Barsel sebagai Harapan 3.
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa dangdut sebagai seni musik populer dapat terus dikembangkan dengan sentuhan budaya lokal yang khas, serta menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan dan kebanggaan masyarakat terhadap identitas seni Kalimantan Tengah.(red).