PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran, melakukan pengecekan kondisi tenda-tenda pengungsian dampak banjir di sejumlah wilayah di Kota Palangka Raya.
Gubernur Sugianto ingin memastikan sendiri kondisi pengungsian sekitar banjir dan kesiapan tenda pengungsian hingga tempat berkumpulnya warga.
Gubernur Sugianto beranjak dari rumah jabatan pukul 12.00 WIB, menuju ke wilayah Jalan Pelatuk II, bertemu Walikota Palangka Raya Fairid Nafarin yang juga melakukan pengecekan kondisi banjir dan pengungsian warga.
Kedua kepala daerah itu kemudian saling berkoordinasi, untuk melakukan upaya penanganan awal dan kesiapan tenda pengungsian dan kesiapan dapur umum serta bantuan selimut serta bahan pokok lainnya untuk keperluan secara darurat.
Di lokasi Gubernur didampingi juga Plt Kepala BPBPK Provinsi Erlin Hardi bersama BPBPK Kota Palangka Raya, menyambangi warga warga yang tertidur dan yang masih terjaga untuk diskusi dan menyerap aspirasi warga.
“Kebetulan bertemu Pak Walikota di lokasi tenda pengungsian di sekitar lokasi banjir, kami koordinasi untuk penanganan awal, kesiap siagaan untuk membantu warga. Kami juga mengarahkan BPBPK Provinsi untuk koordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk upaya penanganan terhadap dampak banjir saat ini. Sama sama kita berdoa, semoga banjir ini cepat surut,” kata Sugianto, sembari mengecek lokasi lainya.
Gubernur Sugianto didampingi Erlin Hardi, kemudian menuju SDN 1 Langkai, untuk mengecek dan memastikan adanya sarana membantu warga di pengungsian sementara, kemudian menuju ke Pelabuhan Rambang, Jalan Riau, untuk mengecek kondisi di wilayah Jalan Kalimantan, Puntun dan sekitarnya.
“Kami menghimbau warga untuk sabar dan pemerintah berupaya melakukan penanganan dan bantuan secara bertahap terhadap kondisi banjir saat ini,” ucap Gubernur.
Diketahui, hujan yang terus mengguyur Kota Palangka Raya dan sekitarnya, membuat air Sungai Kahayan naik hingga air meninggi secara cepat. Di sejumlah wilayah di pinggiran bantaran sungai mulai terdampak banjir. Tidak hanya di Kota Palangka Raya, juga di wilayah Katingan dan daerah lainya, dengan intensitas sedang serta cukup tinggi.
Kota Palangka Raya sendiri sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan. (red)