Palangka Raya, JurnalBorneo.co.id – Penipuan berkedok investasi bitcoin dan saham kembali marak. Kelompok penipu ini melancarkan aksinya melalui media sosial (medsos) aplikasi perpesanan instan Telegram. Diduga korbannya sangat banyak di Indonesia, khususnya di Kota Palangka Raya. Aparat Kepolisian diharapkan cepat bertindak agar tidak ada lagi korban.
Salah seorang korban penipuan yang tidak mau disebutkan nama dan identitas kependudukannya, Senin (30/12/2024) mengungkapkan peristiwa yang dirinya alami. Bermula sewaktu warga Kota Palangka Raya ini membaca artikel tautan atau link di Facebook menampilkan thumbnail artikel yang seolah-olah bersumber dari Detik.com yang berjudul NADIEM MAKARIM TIDAK TAHU MIKROFON MENYALA, KAMI MENGUCAPKAN SELAMAT TINGGAL UNTUK SELAMANYA INI ADALAH HARI YANG MENYEDIHKAN BAGI SELURUH INDONESIA.
Pada thumbnail tersebut tampak eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim ditangkap oleh polisi. Unggahan mengarahkan pada sebuah artikel yang mengisahkan Nadiem digugat bank sentral karena wawancaranya terkait platform trading terungkap.
Dalam artikel itu, Nadiem menceritakan seseorang yang berinvestasi trading Bitcoin dalam waktu singkat dengan hanya bermodalkan 1-4 juta rupiah saja akan meraih keuntungan ratusan kali lipat. Di dalam artikel yang sama tertulis juga ajakan untuk berinvestasi sekaligus mengarahkan dengan cara mengklik link yang disediakan.
“Setelah membaca saya jadi tertarik dan mengklik link yang ada dalam artikel tersebut. Kejadiannya hari Minggu (29/12/2024) sekitar pukul 16.56 WIB,” ucap korban.
Setelah mengklik link itu, korban langsung tergabung di dalam grup IDX TRADING INVESTASI BITCOIN pada aplikasi Telegram dengan jumlah anggota 164 nama. Di dalam grup itu banyak kesaksian kesuksesan dari para anggota yang berhasil meraup untung puluhan bahkan ratusan juta rupiah dengan hanya berinvestasi Rp 1-10 juta.
Kesaksian itu diikuti dengan menampilkan bukti transfer. Mereka menuliskan keuntungan diperoleh hanya dalam waktu 3 hingga 6 jam saja paska mentransfer dana invesrasi.
Admin grup terlibat aktif membagikan bukti-bukti transfer. Admin grup membagikan ajakan agar anggota baru grup yang tertarik berinvestasi bisa bertanya kepada trader dengan cara mengklik @IRFAN MAULANA.
“Kemudian saya mengklik nama itu dan saya masuk percakapan pribadi dengan IRFAN MAULANA. Dia menjelaskan proses pendaftaran dan registrasi serta penawaran paket-paket investasi dengan nilai bervariasi dan keuntungan yang didapat seorang investor,” kata korban.
Ada pun paket investasi yang ditawarkan yakni PAKET BASIC: setor Rp1 juta menerima Rp40 juta, setor Rp2 juta terima Rp85 juta dan setor Rp3juta terima Rp125 juta.
Lalu PAKET VIP: setor Rp4 juta terima Rp160 juta, setor Rp5 juta terima Rp250 juta, setor Rp7 juta terima Rp340 jita dan setor Rp10 juta terima Rp550 juta.
Dalam penjelasannya, IRFAN MAULANA menyebutkan Slot Join Dibatasi Perhari untuk Money Management yang Aman dan Profit Tetap Konsisten. IRFAN MAULANA juga menyebutkan Keuntungan Ber-Investasi dengan pihaknya adalah: Registrasi Mudah dan Simpel. Signal PROFIT Win 95%-98%Bukti Win PROFIT Real. Proses trading 2-4 jam setelah join modal deposit pencarian profit 5-10 menit.
Kemudian, Jaminan modal kembali 100% jika lose/kalah. Resmi diawasi OJK dan BAPPEBTI. Halal , Fatwa Dewan Syariah. Investasi dimanapun dan kapanpun raih profit dan keuntungannya besar.
Setelah korban melakukan proses pendaftaran dan registrasi lalu korban diminta untuk deposit sejumlah dana ke BANK BRI dengan nomor rekening 0621 0100 9725 538 atas nama MUHAMMAD SADAT IQBAL.
“Sekitar pukul 17.15 WIB saya mentransfer uang sejumlah Rp2 juta ke BANK BRI dengan nomor rekening 0621 0100 9725 538 atas nama MUHAMMAD SADAT IQBAL. Selesai transfer saya diminta untuk mengirimkan foto diri untuk dijadikan foto profil di akun investasi,” terang korban.
“Tiga jam kemudian, tepatnya pada pukul 20.24 WIB, IRFAN MAULANA kembali menjapri saya. Dia mengatakan Selamat modal bapak sudah berhasil kami tradingkan,” tambah korban.
Selanjutnya IRFAN MAULANA menshare satu link https://investmentgroup-idx.com/login.php dan memberikan cara login ke akun dengan menggunakan Username korban dan Password: idxofficial. IRFAN MAULANA meminta korban agar mengklik link tersebut.
Korban pun melakukan login ke akun yang diberikan. Diketahui link akun tersebut berisikan grafik trading penjualan Bitcoin. Di akun itu tampak jumlah uang yang dimiliki korban sebanyak Rp89.175.000. lalu IRFAN MAULANA mengarahkan korban untuk mengklik withdrawal dan menuliskan angka 89000000.
“Saat itu saya sangat senang bakal menerima dana sebesar Rp89 juta dalam waktu singkat dengan modal hanya Rp2 juta,” ujar korban.
Kemudian korban mengecek nomor rekeningnya untuk memastikan bahwa dirinya telah menerima dana investasi trading yang dijanjikan sebesar Rp89 jita. Setelah dicek, dana yang dimaksudkan itu tidak ada masuk ke rekeningnya.
Mengetahui tidak ada dana yang masuk ke rekeningnya, korban lalu menjapri IRFAN MAULANA untuk menanyakan hal tersebut. IRFAN MAULANA membalas: Baik selanjutnya pembayaran fee 15% ke admin untuk melanjutkan proses pencairan dana ke rekening bapak.
Untuk hasil tradernya sudah take profit (win) jadi sekarang proses pencairan profitnya. Untuk pencairan profit kami sudah jelaskan bahwa investor mendapatkan 85% sedangkan trader 15%. Jadi proses pencairan akan masuk ke rekening yang terdaftar setelah pembayaran FEE untuk trader yang 15% sudah di proses.
Total Fee 15% Rp. 85.000.000 = 12.750.000. Setelah pembayaran fee sudah selesai maka silahkan cek saldo rekening yang sudah anda daftar kan, karena profit akan masuk paling lambat 5-10 menit setelah fee trader sudah diselesaikan. Jadi harap bapak selesaikan dulu buat bayaran fee 15% itu atau Rp.12.750.000. Supaya Saldo Profit anda bisa kami proses masuk ke rekening bank anda Rp.89.000.000.
Mendapat jawaban seperti itu, korban langsung merasa lemas dan kecewa bahwa dirinya telah jadi korban penipuan. Meski begitu korban tetap berupaya meminta IRFAN MAULANA agar mengembalikan uangnya.
Bukannya jawaban yang korban terima justru akun Telegram IRFAN MAULANA yang tadinya ada foto laki-laki muda berjas, kini kosong tanpa foto. Selain itu akun grup IDX TRADING INVESTASI BITCOIN di Telegram juga menghilang.
Korban berharap pihak Kepolisian khususnya Bareskrim Polri melalui Patroli Siber Reskrimsus dapat mengungkap kasus ini sehingga tidak ada lagi korban-korban lain.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap upaya tindakan penipuan online yang dilakukan untuk mencuri informasi pribadi pengguna secara tidak disadari (phishing) di media sosial. Menurutnya, masyarakat penikmat konten di media sosial agar tidak menelan bulat-bulat apa yang disebarluaskan.
“Semoga Ditreskrimsus Polda Kalteng dapat segera mengungkap kasus ini agar tidak ada lagi korban-korban lain seperti yang saya alami. Pintu masuk Polri dengan melacak nomor rekening 0621 0100 9725 538 BANK BRI atas nama MUHAMMAD SADAT IQBAL” harapnya. (fer)