KUALA KAPUAS, JurnalBorneo.co.id – Di sela kunjungan pembinaan Sekolah Adiwiyata dan penyerahan tablet komputer bagi guru dan siswa SMPN 1 Basarang, Kadisdik Kapuas, Dr H. Suwarno Muriyat, sempatkan kunjungi SMAN 1 Basarang guna mensupport Kepala Sekolah, Guru dan Komite Pembelajaran yang sedang melaksanakan In House Training (IHT), bagian dari pelaksanaan Program Sekolah Penggerak (PSP), Senin (26/7/2021) siang
“Bapak dan Ibu harus bangga karena sekolah ini adalah satu dari 16 sekolah (2 TK, 8 SD, 4 SMP dan 2 SMA) tersebar dalam wilayah Kabupaten Kapuas telah ditetapkan Kemdikbudristek selaku pelaksana Program Sekolah Penggerak (PSP). IHT ini merupakan sarana untuk menghasilkan Kurikulum Operasional Sekolah, Modul Ajar, Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) maupun Asesmen yang sejalan pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila dan Program Pendidikan Hebat Kapuas Cerdas,” terang Kadisdik.
Suwarno Muriyat di depan peserta IHT menegaskan jika PSP merupakan program kolaborasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota.
“Kelima intervensi itu senantiasa kami koordinasikan sehingga terjadi sinergisitas dukungan/support kepada sekolah,” ujarnya.
Masih di tempat yang sama Kepala SMAN 1 Basarang, Fuyi Yanti Pimae, M.Pd, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung PSP. Juga kepada Kadisdik dan rombongan yang datang melihat secara langsung pelaksanaan IHT.
“IHT dilaksanakan sejak 21-29 Juli 2021, merupakan Pelatihan Implementasi Pembelajaran di Tingkat Satuan Pendidikan sebagai katalis perubahan. Kami semakin semangat karena digelorakan/disupport oleh Kadisdik sebagai agen perubahan dalam PSP,” tegas Fuyi Yanti.
Sementara itu, salah satu guru SMAN 1 Basarang, Made Pujangga yang tidak lain adalah peserta Program Calon Guru Penggerak (CGP) menyatakan rasa bangganya dapat menjadi bagian dari CGP sebagai salah satu program unggulan dari Kemdikbudristek.
“Kami telah berproses lebih dari 7 bulan dan selalu disupport oleh Kadisdik Kapuas. Atas support itu semakin mempercepat peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah, menciptakan ekosistem pendidikan yang berdaya, berkomitmen meningkatkan kualitas proses serta hasil belajar dalam konteks merdeka belajar,” pungkas Made Pujangga. (hmskmf)