Pulang Pisau, Jurnalborneo.co.id – Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang membuka langsung Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Triwulan II di Aula Bappedalitbang, Jumat (15/7/2022). Rakordal diikuti seluruh Kepala SOPD di lingkungan Pemkab Pulang Pisau.
Dalam poin sambutannya Bupati mengatakan bahwa Rakordal yang dilaksanakan ini merupakan forum untuk meningkatkan koordinasi serta perbaikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tahap selanjutnya.
Menurut Taty, kegiatan ini dilaksanakan bukan mencari kesalahan melainkan menemukan kekurangan atau kelemahan yang akan dijadikan penyempurnaan sesegera mungkin.
Berdasarkan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Tahun 2021, dimana Pemkab Pulang Pisau mendapat predikat CC. Artinya, terdapat gambaran bahwa akuntabilitas kinerja instansi daerah setempat cukup baik.
Tentu masih banyak perbaikan khususnya akuntabilitas kinerja pada unit kerja. Sebab, hal tersebut menjadi tantangan untuk terus berbenah agar dapat menghasilkan tata kelola yang semakin berkualitas sehingga berdampak pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Jadi, penilaian SAKIP TA 2022 untuk TA 2021 akan dimulai pada Agustus tahun ini. Dari hasil asistensi SAKIP yang telah dilaksanakan di Jakarta pada 12 hingga 13 Juli 2022 terdapat beberapa catatan yang harus diperbaiki untuk mencapai nilai SAKIP B.
“Hal ini agar 13 perangkat daerah yang memberikan kontribusi dalam penilaian indikator kinerja utama pada SAKIP Kabupaten Pulang Pisau untuk segera melengkapi dokumen dan persyaratan lainnya paling lambat Juli 2022 ini,” tegas Taty.
Bupati juga memerintahkan kepada asisten administrasi, inspektur dan Bappedalitbang untuk mengkoordinir penyusunan laporan SAKIP Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2022.
“Apabila diperlukan penyesuaian segera laksanakan perubahan sesuai ketentuan yang berlaku. Segera melaksanakan rapat koordinasi bersama 13 perangkat daerah tersebut. Harapan saya memasuki triwulan II ini penyerapan anggaran dapat ditingkatkan,” tambahnya.
Program dan kegiatan pembangunan tidak hanya sekedar dilaksanakan tepat waktu tetapi yang paling penting adalah output
dari kegiatan tersebut, tutup Taty. (tonny)