PALANGKA RAYA-jurnalborneo.co, id
Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalimantan Tengah (Kalteng) secara serius meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) pencak silat dengan menggelar Pelatihan Wasit Juri dan Pelatih se-Kalteng.
Dalam laporannya Sekum IPSI Kalteng Zulfikanor Fitri menyampaikan kegiatan strategis ini dilaksanakan di Hotel Nascar, Jalan Setjadi, Palangka Raya, berlangsung intensif selama tiga hari, mulai 23 hingga 25 November 2025 dengan sumber pendanaan swadaya peserta.
Ketua Pengprov IPSI Kalteng, Guntur Telajan, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan upaya vital IPSI dalam mempersiapkan SDM yang profesional dan kompeten.
”Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang wasit, juri, dan pelatih, terutama menjelang ajang-ajang penting seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII Tahun 2026 di Kabupaten Kotawaringin Barat,” ujar Guntur Telajan, Senin (24/11).
Pelatihan ini secara khusus difokuskan pada pemahaman mendalam mengenai regulasi dan aturan pertandingan pencak silat versi 2025 terbaru, serta penanaman profesionalisme dalam memimpin pertandingan.
Tiga pilar tujuan pelatihan, kata Guntur Telajan, yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, menjabarkan tiga tujuan utama digelarnya pelatihan ini :
Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme, Menciptakan wasit dan juri pencak silat di Kalteng yang berintegritas dan profesional.
Mendukung Pengembangan Daerah:, menciptakan SDM berkualitas sebagai pilar utama pengembangan pencak silat di Provinsi Kalteng.
Persiapan ajang penting mempersiapkan wasit dan juri yang siap bertugas di pertandingan krusial, khususnya Porprov.
Ditegaskan, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, namun juga pada pembentukan karakter, meliputi:
Peningkatan kompetensi, peserta dibekali pemahaman mendalam terhadap regulasi dan aturan pertandingan terbaru.
Pembentukan profesionalisme, membentuk wasit dan juri yang independen, berintegritas, dan adil.
Penilaian yang transparan, penggunaan teknologi, seperti penilaian digital (digital scoring), turut diajarkan untuk membantu meminimalkan kesalahan dan menjamin transparansi di setiap pertandingan.(red)









