Palangka Raya, jurnalborneo.co.id – Ngabuburit adalah istilah yang dilakukan masyarakat, terutama umat muslim setiap menunggu waktu berbuka puasa di bulan Ramadan. Namun sayangnya bagi kalangan pemuda untuk menunggu saat berbuka, seringkali diisinya dengan bermain game atau sekedar bercengkrama dengan teman-teman dan lain-lain.
“Baiknya kalangan muda atau kaum milenial bisa mengisi kegiatan ngabuburitnya dengan kegiatan yang lebih positif,” kata anggota DPRD Palangka Raya, Noorkhalis Ridha, Minggu (9/4/2023) di Palangka Raya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, jangan sampai ngabuburit untuk menunggu waktu berbuka puasa itu dilakukan dengan konvoi, main petasan, hingga balapan liar dan aktivitas yang tidak tepat lainnya.
“Itu cara ngabuburit yang salah dan tidak bermanfaat sama sekali, sehingga cara menunggu waktu berbuka puasa itu harus dihindari,” tukas Ridha.
Di sisi lain pria yang juga Sekretaris Komisi A DPRD Palangka Raya ini menyarankan, hendaknya kaum milenial bisa mengisi kegiatan ngabuburit dengan mengaji atau Tadarus Al Quran, yang bisa dilakukan bersama teman – temannya.
Selain itu bisa juga melakukan kegiatan membagikan takjil kepada masyarakat, atau membantu kaum masjid dalam menyiapkan menu berbuka puasa bersama. “Saya rasa masih banyak yang bisa dilakukan, guna mengisi kegiatan di bulan ramadan ini,” ujarnya.
Harus disadari tambah Ridha, generasi milenial saat ini memiliki rasa ingin tahunya yang cukup besar. Karenanya, peran penting orang tua juga diperlukan agar anak-anak tidak terjerumus ke hal-hal negatif.
“Peran dari pihak sekolah juga tak kalah pentingnya dalam mencegah kegiatan negatif pada generasi milenial ini. Misalkan, sekolah bisa mengisi kegiatan ramadan seperti one day one juz, atau kegiatan pesantren kilat di sekolah dan lain-lain,” pungkas Ridha. (red)