Palangka Raya, JurnalBorneo.co.id – Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online Kalimantan Tengah (IWO Kalteng) mengecam peristiwa pengusiran wartawan yang terjadi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng di Jalan Pangeran Diponegoro Kota Palangka Raya, Kamis (13/7/2023) pagi.
Saat itu para wartawan sedang melakukan peliputan acara pengukuhan Taufik Saleh sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng sekaligus peresmian gedung baru Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan disaksikan Wagub Kalteng Edy Pratowo.
“Tindakan tersebut sesuai informasi yang kami terima sangat bertentangan dengan prinsip kebebasan pers dan hak wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers,” kata Ketua IWO Kalteng Deni Liwan dengan mimik serius di ruang kerjanya.
IWO, sambungnya, berkomitmen untuk mendorong kebebasan pers dan menjaga integritas jurnalisme di wilayah Kalteng.
Pihaknya sangat menekankan pentingnya akses informasi yang terbuka dan transparan bagi masyarakat. Tindakan pengusiran yang dilakukan terhadap wartawan tersebut jelas melanggar prinsip-prinsip tersebut.
“Kami ingin menekankan bahwa wartawan memiliki hak untuk meliput acara publik dan kegiatan yang relevan dengan kepentingan publik,” ucapnya diamini Roni Sahala selaku Sekretaris Bidang Advokasi IWO Kalteng.
Menurutnya para wartawan berperan dalam menyampaikan informasi yang akurat dan obyektif kepada masyarakat, serta berfungsi sebagai pengawas kegiatan pemerintah dan lembaga publik lainnya.
Dengan demikian, tindakan pengusiran tersebut menghambat pelaksanaan tugas jurnalistik wartawan dan dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Lebih lanjut, Wakil Pemimpin Umum Metrokalimantan.com ini menyatakan Pengurus Daerah IWO Kalteng siap untuk mendukung dan memperjuangkan kebebasan pers serta hak-hak wartawan.
Atas kejadian itu, dirinya menyerukan agar Pemerintah Provinsi Kalteng dan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalteng segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden ini dan mengambil tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam pengusiran wartawan.
“Hal ini penting guna memastikan kebebasan pers dan melindungi hak-hak wartawan di Kalteng. Kami juga meminta agar semua pihak memberikan jaminan bahwa tindakan semacam ini tidak akan terulang di masa depan,” tegas dia.
Untuk diketahui, beberapa wartawan yang biasa meliput kegiatan Gubernur dan Wagub Kalteng sedang berada di ruangan tempat digelarnya acara pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng sekaligus peresmian gedung baru Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Tiba-tiba, seseorang yang tidak dikenal berpakaian jas membentak dengan tidak sopan sekaligus mendorong para wartawan itu keluar ruangan di tengah acara dan langsung menutup pintu. Otomatis peristiwa itu jadi tontonan para pejabat yang hadir. Peristiwa itu pun membuat para wartawan kecewa dan meradang. (fer)