PALANGKA RAYA, jurnalborneo.co.id — Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran menunaikan salat subuh berjamaah di Musholla Asy-Syifa Rumah Jabatan Gubernur Kalteng, Jumat (10/3/2023).
Salat subuh berjamaah yang dihadiri Pejabat Tinggi Pratama, Pejabat Administrator di lingkungan Pemprov. Kalteng yang beraga Islam bersama Pengurus MUI, NU, Muhamaddiyah dan LDII dalam rangka menjalin silaturahmi.
Bertindak sebagai Imam sekaligus menyampaikan tausiyah yaitu KH Ahmad Sanusi Ibrahim atau yang akrab disapa Guru Jaro. Dalam tausiyahnya ia menyampaikan.
“Setiap manusia akan mengalami lima hal rintangan dahsyat yakni dari pedihnya proses sakaratul maut, gelapnya kubur, dahsyatnya pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir, ringannya timbangan amal baik pada hari kiamat dan beratnya amal kejahatan serta mencengangkannya melintasi jembatan sirotol mustaqim yang merupakan jembatan yang harus dilalui ketika berada di akhirat,” katanya.
KH Ahmad Sanusi Ibrahim mengutarakan salat subuh berjamaah mempunyai banyak keutamaan yang luar biasa diantaranya mendapat berkah, terbukanya pintu rezeki, mendapat cahaya yang sempurna pada hari kiamat, mendapat ganjaran salat sepanjang malam, dijanjikan masuk surga, jamaah salat subuh dipersaksikan oleh malaikat, berpeluang mendapatkan pahala haji atau umrah bila berzikir hingga terbitnya matahari, kesempatan untuk melaksanakan salat Sunah Subuh, keselamatan dari siksa neraka dan kemenangan dengan melihat Allah Taala pada hari Kiamat nanti.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur H. Sugianto Sabran menceritakan pengalaman saat menunaikan ibadah utama umrohnya. Gubernur berpesan agar senantiasa menanamkan kebaikan dan keikhlasan dalam hati.
Menurutnya keikhlasan tidak hanya membuat amal kebaikan kita diterima, tapi juga membuat kita mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.
Nampak hadir mengikuti Salat Subuh Berjamaah diantaranya Sekretaris Daerah Prov. Kalteng H. Nuryakin, Kepala Perangkat Daerah Prov Kalteng yang beragama Islam, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. Kalteng H Noor Fahmi, Ketua MUI Prov. Kalteng KH Khairil Anwar serta Ketua Tanfidziyah Nahdatul Ulama Prov. Kalteng HM Wahyudie F Dirun. (red)
