MUARA TEWEH, Jurnalborneo.co.id – Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara, Pariadi AR, membuka acara Workshop Manajemen Tata Kelola Penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) bagi seluruh Puskesmas se-Barito Utara yang berlangsung selama dua hari, Jumat 1 Agustus hingga Sabtu 2 Agustus 2025.
Workshop ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan Barito Utara, dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan kesiapan Puskesmas dalam mengelola BLUD guna memperbaiki kualitas layanan kesehatan di daerah.
Dalam sambutannya, Pariadi AR menekankan bahwa penerapan BLUD bukan hanya soal pengelolaan dana, tetapi juga terkait dengan kesejahteraan tenaga kesehatan dan peningkatan mutu layanan kepada masyarakat.
Menurutnya, melalui pengelolaan BLUD yang transparan dan fleksibel, Puskesmas dapat lebih mudah menggali potensi yang ada untuk mendukung kesejahteraan tenaga kesehatan serta meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pasien.
“Dengan pengelolaan BLUD, kami harap Puskesmas bisa lebih fleksibel dalam penggunaan sumber daya, serta mampu menggali potensi yang dimiliki untuk mendukung kesejahteraan tenaga kesehatan. Pengelolaan keuangan yang transparan akan berdampak pada kualitas layanan yang lebih baik,” ungkap Pariadi pada Jum’at 1 Agustus 2025.
Lebih lanjut, Pariadi juga mengingatkan bahwa sektor kesehatan sangat vital, terutama dalam periode Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang.
Ia menegaskan pentingnya bagi tenaga kesehatan untuk tetap menjaga netralitas dan fokus pada tugas utama mereka, yakni memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. “Jangan terlibat dalam politik praktis, tetap profesional dan netral,” tegasnya.
Workshop ini juga menjadi momen penting untuk konsolidasi kesiapan Puskesmas dalam menerapkan BLUD. Saat ini, 17 Puskesmas dan 1 Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di Barito Utara sudah ditunjuk untuk menjadi BLUD, namun sebagian besar masih menunggu terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) yang menjadi dasar operasional penuh.
Para peserta workshop diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan untuk mempersiapkan diri menyambut terbitnya Perbup.
Sebagai penutup, Pariadi berharap, setelah Perbup diterbitkan, para peserta workshop dapat segera menerapkan tata kelola BLUD dengan baik di unit kerja masing-masing, untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh Puskesmas di Barito Utara.(Red)