PALANGKA RAYA, jurnalborneo.co.id — Hari Pustakawan diperingati tanggal 7 Juli setiap tahunnya. Hari ini merupakan peringatan tahunan yang digunakan sebagai ajang untuk mengapresiasi peran penting seorang pustakawan dalam pengelolaan perpustakaan. Hari Pustakawan juga ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai arti penting profesi pustakawan. Sebab dalam dunia literasi dan informasi, pustakawan memegang peranan penting dalam perkembangannya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Prov. Kalteng Nunu Andriani ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (7/7/2023), mengucapkan selamat kepada seluruh pustakawan yang ada di Kalimantan Tengah maupun Pustakawan secara umum.
“Saya berharap momentum ini dapat digunakan untuk merefleksikan kinerja dan meningkatkan kompetensi para pustakawan menghadapi era digitalisasi dan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam rangka mewujudkan Kalimantan Tengah yang Makin BERKAH,” kata Nunu.
Sementara pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Kalteng (PD-IPI Kalteng) Yose Hernando juga mengucapkan selamat Hari Jadi Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) ke-50, dan Hari Pustakawan Indonesia.
“Semoga pustakawan semakin jaya, terus berkarya dan bermanfaat untuk masyarakat,” ucapnya.
Sejarah Hari Pustakawan berawal dari didirikannya IPI pada 7 Juli 1973. Berdirinya IPI tersebut terjadi pada acara Kongres Pustakawan Indonesia, 5-7 Juli 1973 yang diadakan di Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Tujuan dari didirikannya IPI ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia melalui pengembangan pusdokinfo dalam pengabdian dan pengamalan keahliannya untuk Bangsa dan Negara RI, serta dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. (red)