Bandung, jurnalborneo.co.id – Apa yang dilakukan pengurus daerah (pengda) IJTI Kalimantan Tengah dan IJTI Jawa Barat dalam membangun organisasi, yakni mengisinya dengan nilai-nilai yang senantiasa memberikan kemanfaatan, baik bagi pengurus dan anggota maupun publik, tampaknya selaras dan selurus dengan visi IJTI Pusat.
Ikhwal segendang sepenariannya visi dua pengda ini, terurai dalam diskusi ringan diantara mereka saat pengurus IJTI Kalteng melakukan Kaji Banding ke IJTI Jabar, di Bandung, Sabtu (16/12/2023) kemarin.
Delegasi IJTI Kalteng dipimpin langsung ketuanya, H. Tantawi Jauhari yang juga merupakan Korwil IJTI Kalimantan.
Turut dalam rombongan Yuliyus Andriansyah (Waket I), Samsudinnor (Waket II), Imam M. Mangkunegara (Sekretaris), Redianto Tumon (Wakil Sekretaris), Sukarlan Fahrie Doemas (Bidang Hukum), Dimaz Androva (Bidang Organisasi) dan Akhmaddiannor (Bidang Hubungan Antar Lembaga).
Kedatangan rombongan IJTI Kalteng diterima Pengurus IJTI Jabar di kantornya Jalan Bekatonik, Bandung, dalam suasana hangat penuh keakraban.
Pada kesempatan itu, Tantawi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena mereka sudah diterima dengan penuh keramahan dan kekeluargaan.
Menurut Tantawi, dipilihnya IJTI Jawa Barat sebagai tempat Kaji Banding sudah melalui diskusi para pengurus.
Pihaknya menilai, ada banyak hal yang ingin dikaji dari IJTI Jabar. Diantaranya, pengelolaan koperasi, peningkatan kompetensi pengurus dan anggota, jambore jurnalis dan sebagainya.
Selama di Bandung, pihak IJTI Kalteng juga berkesempatan mengkaji potensi pengembangan pariwisata di Jawa Barat sekaligus melihat lebih dekat kiat-kiat pengelolaannya.
“Kaji banding ini merupakan program kerja IJTI Kalteng bidang penelitian dan pengembangan,” ujar Tantawi yang juga Pengurus IJTI Pusat Korwil Kalimantan.
Sementara itu, Ketua IJTI Jabar Iqwan Sabba Romli, menyampaikan, terima kasih atas kedatangan delegasi IJTI Kalteng dalam tajuk kaji banding itu.
Ketua IJTI Jabar juga mengatakan bahwa kegiatan kaji banding seperti ini sangat baik untuk dilakukan antar pengda IJTI.
“Dari Kaji banding ini akan ada saling berbagi pengalaman tentang tantangan IJTI di masing-masing daerah. Selain itu, ada ruang berbagi ide dan gagasan, dan sharing program kegiatan”urainya.
Dijelaskan juga bahwa, IJTI Jabar memiliki koperasi dalam bentuk cafe tempat nongkrong kawula muda jurnalis yang juga melayani masyarakat umum.
Sementara itu, dalam hal peningkatan sumberdaya manusia anggota IJTI juga menjadi bahasan, salah satunya melalui Uji Kompetensi Jurnalis.
Usai pertemuan kedua pengda, dilanjutkan makan siang masakan khas Sunda di Rumah Makan Ampera Bandung. Suasana kekeluargaan begitu kental mewarnai santap makan siang tersebut. (ari)