Palangka Raya, jurnalborneo.co.id — Kepala Biro Perekonomian Said Salim mewakili Pemprov. Kalteng hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin (28/8/2023).
Dalam arahannya Tito mengatakan dari data-data yang ada, untuk minggu lalu ada beberapa daerah yang tercatat berada di posisi terendah inflasi.
“Saya memberikan apresiasi kepada Pimpinan Pemerintah Daerah yang berhasil menekan angka inflasinya sehingga saat ini sudah deflasi,” kata Tito.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setda Prov. Kalteng Said Salim usai hadiri Rakor menjelaskan, Provinsi Kalteng termasuk daerah penyumbang angka Indeks Harga Konsumen (IHK) rendah yaitu -0,72 persen.
“Namun khusus Kabupaten Katingan menyumbang IHK terendah di Kalimantan Tengah yakni -3,20 persen,” ucapnya.
Said Salim menekankan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini di Kalteng tersedia 6.707 ton, untuk komersial 779 ton dan stok gula 160 ton. Sedangkan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan harga Beras (SPHP) hingga Agustus 2023 sebanyak 7.338 ton.
“Kegiatan bantuan pangan sudah tersalur dari Bulog Kalteng hingga Agustus 2023 sejumlah 3.525.090 ton (100 persen). Harga beras premium di Kalteng rata-rata Rp15.810,- (di atas rata-rata Nasional Rp13.655,-), dan harga beras medium di Kalteng rata-rata Rp13.010,- (di atas rata-rata Nasional Rp11.320,-), sedangkan harga jagung tingkat produsen di Kalteng rata-rata Rp8.500,- (di atas rata-rata Nasional Rp6.175,-). Khusus harga komoditas bawang putih tingkat konsumen di Kalteng Rp38.430,- (di bawah harga rata-rata Nasional Rp40.221),” sebutnya.
Ia menuturkan, sesuai dengan yang disampaikan oleh Mendagri, bahwa Provinsi Kalteng merupakan salah satu dari lima Pemprov yang belum melengkapi persyaratan administrasi untuk mendapatkan dana Dekonsentrasi dari Pemerintah Pusat guna mendukung ketersediaan pangan di daerah.
“Nanti dikoordinasikan dengan pimpinan terkait hal tersebut,” imbuhnya.
Di akhir penjelasannya Said Salim mengungkapkan, komoditas Minyak Curah, Minyak Kemasan, dan Minyakita di Kalteng masih relatif stabil, baik stok maupun harga di pasaran.
“Untuk itu masyarakat Kalimantan Tengah tidak perlu risau, karena secara keseluruhan stok pangan kita masih aman,” tukasnya. (red)