PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Rabu (10/3/2021) pagi ini, 63 wartawan dari berbagai media baik cetak, televisi/radio dan online di kota Palangka Raya menerima suntikan vaksin Covid-19. Salah satu pesertanya adalah wartawan media online JurnalBorneo.co. Peristiwa ini memiliki kenangan tersendiri.
Berikut pengalaman penulis saat disuntik vaksin Covid-19 yang dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palangka Raya di Jalan Adonis Samad.
Saat tiba di KKP Palangka Raya, kami para awak media diharuskan mencuci tangan dengan sabun cair di westafel yang telah disediakan di bagian samping halaman kantor tersebut. Setelah itu, melakukan registrasi di pintu masuk kantor. Petugasnya seorang bapak dengan ramah menulis nama, nomor NIK KTP dan pekerjaan dalam formulir dua halaman.
Selanjutnya, kami diberikan formulir dengan nomor urut antrian lalu dipersilahkan masuk ke ruangan lobby. Namun sebelumnya dicek suhu tubuh dengan Thermogun. Tidak berapa lama menunggu, satu persatu dipanggil untuk melakukan entri data sesuai KTP dan nomor ponsel.
Usai entri data, berikutnya kami diminta menunggu di depan ruangan yang sudah ditentukan sebagai tempat penyuntikan vaksin. Di sini, penulis dan beberapa kawan-kawan seprofesi diliputi rasa tegang. Namun itu hanya sejenak, hilang sendirinya dengan guyonan dan humor yang dilontarkan sesama kami.
Selang 10 menit, satu persatu kami dipanggil petugas untuk masuk ruangan penyuntikan yang terdiri beberapa ruangan. Sebelum disuntik, dilakukan pengecekan tekanan darah. Bila tekanan darahnya di atas normal/tinggi biasanya terjadi karena gugup, takut dan cemas maka dipersilahkan untuk rilek sejenak untuk menurunkan angka tekanan darah. Lalu kembali dilakukan pengecekan tensi. Rata-rata, hasil pengecekan kami di bawah angka maksimal dan bisa langsung divaksin.
Beruntung, para petugas yang merupakan pegawai KKP Palangka Raya melayani dengan ramah dan supel sehingga saat disuntik tidak terasa sama sekali. “Nggak terasa apa-apa ya..,” kata Dirut Dayak TV, Imam Mangkunegara sembari tersenyum.
Paska divaksin, kami diminta istirahat selama 30 menit untuk observasi. Gunanya untuk mengetahui apakah ada keluhan atau gejala yang timbul setelah vaksinasi. Pada tahap ini kami saling berbagi cerita saat disuntik, lagi-lagi sambil guyon dan penuh canda sambil tertawa. Bersyukur, kami semua dalam kondisi yang normal.
Selesai observasi, kami diberikan kartu vaksinasi Covid-19 yang berisi data-data pribadi dan nomor registrasi/tiket serta riwayat pemberian vaksin Covid-19. Kami pun diminta kembali lagi dua minggu yang akan datang, tepatnya tanggal 24 Maret 2021 pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB.
Semua proses tersebut dilakukan dalam waktu kurang lebih satu jam dengan suasana santai dan menyenangkan. Dengan pengalaman ini, penulis mengajak seluruh rakyat Indonesia pada waktunya untuk datang ke tempat-tempat vaksinasi yang telah ditunjuk pemerintah. Jangan takut, jangan percaya hoax. Mari bersama-sama melakukan vaksinasi Covid-19 dengan gembira. Kita sehat, Indonesia Sehat. Salam Sehat. (fer)