PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Hari bebas kendaraan atau yang biasa disebut car free day (CFD) dinilai menjadi salah satu momentum bagi penggerak roda perekonomian masyarakat terutama UMKM di Kota Palangka Raya. CFD yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso setiap akhir pekan, telah menjadi pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjuatan.
“CFD memiliki potensi dalam meningkatkan pendapatan UMKM. Peningkatan pendapatan ini terjadi karena pengunjung yang ramai dalam kegiatan CFD,” kata anggota DPRD Kota Palangka Raya Khemal Nasery.
Bagi Khemal, kawasan CFD semula hanya menjadi ajang berolahraga bagi masyarakat. Namun berjalannya waktu, dimanfaatkan juga oleh pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk sembari mencari untung. Alhasil sejauh ini CFD telah menjadi roda penggerak perekonomian bagi masyarakat atau pelaku usaha.
“DPRD sangat mendukung keberadaan CFD. Tidak hanya untuk masyarakat yang berolahraga, namun juga momentum bagi pelaku usaha,” ujarnya.
Terlebih kegiatan CFD itu sendiri menjadi salah satu wadah yang mampu mengembalikan ekonomi kerakyatan untuk terus menggeliat. Hal itu terbukti dengan semakin banyaknya pelapak usaha kecil atau UMKM yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan mingguan tersebut. Hal itu dapat dilihata dari ratusan masyarakat yang hadir. Begitu pula jumlah lapak-lapak pedagang kreatif.
“Namun kami juga mengimbau kepada masyarakat dan pedagang untuk tetap patuh terhadap aturan. Salah satunya menyangkut menjaga ketertiban dan kebersihan sepanjang pelaksanaan CFD,” imbau Khemal.
Menurut Khemal, faktor ketertiban dan kebersihan sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk dijaga. Apalagi hal itu bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Artinya harus ada kepedulian dari masing-masing individu untuk bersama-sama saling menjaga ketertiban dan keamanan. (red)