PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id — Setelah berhasil menyelenggarakan Kelas Klinik Bisnis (KKB) di tahun pertama, kini KKB kembali diselenggarakan untuk pelaku UMKM se-Indonesia di angkatan kedua tahun 2022.
KKB merupakan salah satu program unggulan Klinik Bisnis yang secara gratis dan konsisten mewadahi para penggiat UMKM, mitra Klinik Bisnis, ataupun peserta umum yang ingin belajar seputar pengembangan bisnis.
Koordinator Klinik Bisnis, Muhammad Asary, menerangkan tujuan dari terselenggaranya KKB untuk memberikan manfaat kepada para pelaku usaha secara umum, tak terkecuali mitra UMKM binaan Klinik Bisnis.
Menghadapi era digital ini, tantangan yang harus seorang entrepreneur hadapi adalah arus globalisasi. Salah satu yang mempengaruhi adalah pemasaran produk atau jasa melalui pasar online baik itu melalui website, marketplace, ataupun social media lainnya.
Beranjak dari hal tersebutlah melatarbelakangi Klinik Bisnis mengangkat tema “Potensi Pasar Online di Era Digitalisasi” pada Kelas Klinik Bisnis Vol 1.1 ini.
“Kelas Klinik Bisnis Vol 1.1 menghadirkan pemateri yang sangat luar biasa yang mampu menguasai tema kali ini. Dia adalah Ferry Dafira, seorang business coach, owner Gratyo BusinessVersity yang sudah berpengalaman memberikan mentoring seputar bisnis,” ungkap Risfa Nur Aisyah, Humas Klinik Bisnis.
Melalui pemaparannya, Coach ferry Dafira menyampaikan bahwa kita sudah berada di zaman digital, dimana telah banyak orang mengakses internet.
“Untuk itu dirasa perlu membangun personal branding melalui sosial media,” tutur founder dan CEO Marchandise Market ini.
Potensi Pasar Online di Era Digital yang sangat besar di dunia, maka harusnya ini membuka mata kita untuk saatnya tampil di dunia internet yang dapat menjangkau skala lebih besar agar tidak rentan terhadap krisis.
Coach Ferry Dafira juga memberikan tips 3 langkah mudah untuk mulai mempersiapkan planning di dunia digital; Pertama, Existence; dimana kita harus tampil dulu di internet, Kedua, Interception; yaitu dengan memasang iklan di setiap media sosial, dan Ketiga, Reltransion (Relationship and Transaction); yaitu memiliki database klien sehingga bisa mengirim pengingat ataupun broadcast produk kita.
Kelas Klinik Bisnis tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, karena di tahun ini mengalokasikan sesi khusus untuk mentoring khusus mitra Klinik Bisnis bersama pemateri selama 30 menit.
“Para mitra terlihat sangat bersemangat saat sesi tanya jawab/ mentoring dengan pemateri. Semoga ini mampu memberikan solusi atas permasalahan bisnis mereka dan dapat diimplementasikan nantinya. Apalagi tadi coach Ferry memberikan banyak tips dalam menjalankan bisnis secara digital” Ungkap Norpita Sari, divisi UMKM Klinik Bisnis.
Pada kesempatan yang berbeda, CEO Klinik Bisnis Monica Putri Rasyid menyampaikan bahwa Kelas Klinik Bisnis ini didedikasikan kepada para penggiat UMKM bahkan personal diri sendiri.
“Kelas Klinik Bisnis merupakan dedikasi untuk para penggiat UMKM, tak terkecuali untuk diri saya pribadi. Semoga dengan kelas ini kita dapat saling bersinergi kedepannya. Kita mampu tumbuh dan besar bersama, sehingga apa yang diharapkan dan tujuan untuk mengembangkan bisnisnya dapat tercapai”, ungkap alumni Bond University Australia ini. (red)