PALANGKA RAYA, jurnalborneo.co.id —Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran, S. Ikom menghadiri pembentukan Forum Petani Sawit Mandiri Kalteng, di Kopi Joss Jalan S. Parman, Selasa Malam (20/09/22).
Kehadiran Agustiar yang juga Anggota Komisi III DPR RI ini merupakan bentuk kepedulian dan dukungan konkrit kepada para petani sawit di Kalteng.
Keberadaan Agustiar mendapat sambutan hangat dari para petani yang hadir pada malam pembentukan forum.
Agustiar memberikan motivasi kepada para petani untuk giat berusaha dan bekerja di daerah ini.
Sebagai Ketua DAD, Agustiar berpesan untuk selalu menjaga kesatuan dan persatuan. Selain itu teruslah merawat perbedaan yang ada.
Sementara itu Plt. Kadisbun Kalteng Rizky R. Badjuri mengatakan petani yang terdata dan terakses, ada sekitar 20 ribuan orang. Dengan adanya forum ini bisa menjembatani kepentingan antara petani dengan Perusahan Besar Swasta (PBS) di Kalteng.
“Semoga dengan adanya Forum Petani Sawit Mandiri ini bisa menjadi solusi untuk Kalteng dengan harapan mudah-mudahan angka inflasi bisa turun” kata Rizky.
Keberadaan Forum ini sebagai jalan tengah, salah satu terobosoan baru, bagi permasalahan, yang ada natara petani, PBS, dan pemerintah provinsi.
Dari catatan yang diperoleh jurnalborneo.co.id pada 20 September 2022, melalui fasilitasi Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah
Kesepakatan pembentukan forum ini dibuat oleh petani sawit se-Kalimantan Tengah melalui musyawarah yang diselenggarakan di Kopi Joss Jl. S. Parman-Palangka Raya dengan dihadiri perwakilan Kelompok Tani Sawit dari seluruh kabupaten/kota di Kalteng.
Forum Petani Sawit Mandiri Kalimantan Tengah dimaksudkan untuk menghimpun para petani sawit Kalteng dalam satu wadah bersama guna saling belajar, saling mendukung, dan saling memperkuat dalam memperjuangkan cita-cita bersama mewujudkan kemandirian dan keberlanjutan.
Anggota forum ini merupakan kelompok tani yang sudah terdata dan menjadi mitra kegiatan Dinas Perkebunan Prov. Kalteng. Setidaknya terdata 170 Kelompok Tani yang terdiri dari lebih 20.000 Kepala Keluarga (KK) di dalamnya.
Dinas Perkebunan Prov. Kalteng meyakini adanya forum ini akan semakin memperkuat silaturahmi diantara petani sawit dan menjadi kekuatan baru untuk membangun kemandirian dan keberlanjutan usah mereka. Forum ini juga akan sangat membantu Dinas Perkebunan Prov.Kalteng melakukan pemberdayaan petani sawit lebih tepat sasaran.
Beberapa isu penting yang menjadi perhatian petani dalam diskusi pembentukan forum ini antara lain penyelesaian persoalan sawit rakyat di dalam Kawasan hutan, peningkatan kapasitas pekebun dan produktivitas, pemenuhan kewajiban ISPO yang dicanangkan pemerintah pusat pada tahun 2025, pemenuhan legalitas lahan dan legalitas usaha para pekebun, dan dukungan program pemerintah yang dapat meningkatkan nilai tawar petani seperti pembangunan PKS tanpa kebun. (ari)