PALANGKA RAYA, jurnalborneo.co.id — Buntut memanasnya sengketa lahan antara Hok Kim dan Alvin yang terjadi du Desa Pelantaran,Kecamatan Cempaga Hulu,Kotawaringin Timur ditanggapi oleh Ketua Umum ( Ketum ) Gerdayak Indonesia, Yansen Binti.
Saat dihubungi via Ponsel Selasa 14 Febuari 2023 Yansen prihatin dengan kejadian dilahan sengketa tersebut dan menjadi perhatiannya.
” Saya membaca dan melihat video berita terkait sengketa lahan yang ada di Desa Pelantaran, saya miris karena ada video dari sebuah media online yang memperlihatkan dugaan aksi perebutan oleh ratusan orang yang diduga dikerahkan oleh salah satu pihak yang bersengketa” ucapnya .
Ia juga mengatakan kalau dari berita yang ada ini adalah permasalahan yang sebenarnya tidak usah sampai mengerahkan massa dan diduga sempat membuat gaduh
” Saya minta untuk kedua belah pihak yang bersengketa untuk tidak melibatkan Masyarakat Kalteng demi kepentingan pribadi silahkan selesaikan dengan aturan hukum yang ada,untuk Masyarakat jangan mau diperalat atau diprovokasi apalagi sampai terjadii bentrok,kita sesama orang Dayak tidak boleh terjadi konfllik” tegas Yansen
Tokoh Adat Kalteng ini juga menghimbau kepada kedua belah pihak yang bertikai untuk meenahan diri dalam menyelesaikan sengketa dan kepada Masyarakat Pelantaran untuk percaya kepada petugas yang berwenang.
” Kepada maayarakat Jangan terpancing,bila ada salah satu pihak yang mengganggu ketertiban dan keamanan di Desa Pelantaran laporkan ke pihak Kepolisian dan Gerdayak siap membantu menindak sesuai hukum adat dan hukum positif bila ada salah satu pihak yang bertikai dengan sengaja ingin memperkeruh dan membuat kondisi Masyarakat sekitar Lahan sengketa menjadi tidak kondusif ” tutup Yansen.
Diketahui salah satu pihak Hok Kim alias Acen diduga mengerahkan ratusan massa untuk menduduki lahan sengketa seluas 700 Hektare di Desa Pelantaran pada Kamis 09 Febuari 2023 hingga akhirnya diusir Masyarakat Pelantaran pada Sabtu 11 Febuari 2023. (Mads)