PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Namanya Khadijah, usianya baru menginjak 5 tahun, tetapi ujian berat sudah harus ia jalani.
Pada akhir 2020, Khadijah sering mengalami sakit perut, nafsu makannya pun berkurang. Awalnya orang tuanya mengira ini hanyalah sakit perut biasa. Namun ketika berobat ke rumah sakit, dokter memvonis ia mengidap Kanker Getah Bening dan TB tulang.
Setelah itu Khadijah pun dirujuk ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin untuk menjalani kemoterapi. Kala itu, gadis mungil ini masih ditemani oleh mendiang ibundanya, namun karena menderita penyakit diabetes, sang ibu meninggal dunia pada Januari 2021.
Sepeninggalan sang ibunda, ayahnya lah yang berjuang seorang diri untuk merawatnya. Sayangnya saat ini pengobatan Khadijah harus terhenti karena keterbatasan biaya. Ayahnya hanya seorang pedagang bubur keliling, kondisi kakinya pun sulit untuk berjalan karena kecelakaan yang pernah dialaminya.
Saat ini setidaknya dibutuhkan biaya sebesar Rp100 juta untuk pengobatan kemoterapi, hingga transportasi Khadijah ke rumah sakit. Namun ayahnya sudah tak tahu lagi harus meminta bantuan pada siapa.
Melihat kondisi Khadijah, InsyaAllah Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Tengah berikhtiar untuk melakukan pendampingan selama masa pengobatan dan memenuhi biaya transportasi Khadijah dan ayahnya. Tak lupa pihaknya juga akan memberikan pendampingan pasca pengobatan kepada Khadijah dan keluarga.
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57).
Yuk bersama-sama kita bantu Khadijah, agar ia bisa kembali sehat dan tumbuh seperti anak seusianya.
Salurkan sedekah terbaikmu melalui link:
indonesiadermawan.id/BantuKhadijah
Atau
Kitabisa.com/Khadijah
Atau bisa juga melalui rekening aksi cepat tanggap (ACT):
BSI # 717 888 0017
BANK KALTENG # 1000103007304
(red)