PALANGKA RAYA JurnalBorneo.co.id – Unsur pimpinan dan anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah membidangi Pendidikan, Kesehatan dan Pariwisata melaksanakan tugas kunjungan kerja (Kunker) ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Dra. Hj. Siti Nafsiah, M.Si., menyampaikan kegiatan kunjungan kerja ini merupakan kegiatan kunjungan ke luar daerah yang dilaksanakan selama 4 hari, terhitung sejak 8 sampai 11 Maret 2023.
Adapun unsur pimpinan dan Anggota Komisi III DPRD Kalteng yang melaksanakan kunjungan kerja ke Dispersip Banjarmasin, diantaranya Dra. Hj. Siti Nafsiah, M.Si (Ketua Komisi III); Siswandi (Wakil Ketua Komisi III); serta anggota Komisi III terdiri atas H. Achmad Amur, Evi Kahayanti dan Andayani.
Selama berkunjung ke Dispersip Banjarmasin, unsur pimpinan dan anggota Komisi III DPRD Kalteng disambut dengan sangat baik oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Banjarmasin, M Ihsan El-Haque didampingi Sekretaris dan jajaran.
Siti Nafsiah legislator provinsi dari Fraksi Partai Golkar DPRD Kalteng ini mengatakan tujuan kunjungan kerja kali ini, untuk mempelajari tugas dan sistem layanan yang dilakukan oleh Dispersip Banjarmasin.
“Di sana, kami banyak belajar dan melakukan diskusi serta berdialog terkait sistem layanan yang diberikan oleh Dispersip Banjarmasin. Selanjutnya, kami juga berkesempatan mengunjungi beberpa titik layanan baca, salah satunya Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kamboja,” katanya lagi.
Lanjut Hj. Siti Nafsiah, berdasarkan dari hasil diskusi dan kunjungan kerja ke perpustakaan daerah dan beberapa titik layanan baca, ada beberapa catatan menarik yang selanjutnya diharapkan ini bisa diadopsi di beberapa daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
“Menjadi catatan menarik, Dispersip Banjarmasin memiliki perpustakaan daerah dengan konsep yang sangat berbeda dan layak untuk diadopsi di Kalimantan Tengah, yakni adanya perpustakaan atau taman bacaan yang dipadu padankan dengan Ruang Terbuka Hijau atau RTH yang lebih akrab di masyarakat setempat, dengan sebutan istilah Taman Kamboja,” ujarnya.
Menariknya, perpustakaan atau taman bacaan ini, tidak hanya dilengkapi dengan berbagai literasi bacaan untuk seluruh lapisan umur dan segmen, dari anak-anak sampai dewasa, tapi juga menjadi tempat bagi para pengunjung untuk berolahraga sore, karena di sana tersedia track bagi pejalan kaki.
Pada hari libur dan minggu tempat ini juga tetap buka. Tersedia pula tempat bermain anak-anak, serta dilengkapi dengan mobil perpustakaan keliling dan lokasinya pun sangat mudah di akses oleh pengunjung.
Karena, lokasinya masih berada di pusat kota, sehingga tidak mengherankan apabila tempat ini menjadi salah satu tempat favorit yang kerab dikunjungi oleh masyarakat untuk menghabiskan waktu senggang sekaligus sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat.
“Adanya konsep perpustakaan atau taman bacaan yang dipadu padankan dengan ruang terbuka hijau, tentunya sangat menginspirasi kami sekaligus mengharapkan hal serupa juga dapat diadopsi di beberapa wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah,” ujarnya lagi
Menurutnya, konsep ini sebenarnya sangat memungkinkan untuk diterapkan di wilayah Kalimantan Tengah. Misalnya, di Kota Palangka Raya yang memiliki kawasan Dermaga Flamboyan Bawah, dengan suasana pemandangan yang mengarah langsung ke Sungai Kahayan, mudah diakses dan tidak jauh dari beberapa sekolah, seperti adanya SMAN-2 Palangka Raya, SMAN-1 Palangka Raya, SMPN-1 Palangka Raya, SMPN-2 Palangka Raya, MTSN-1 Palangka Raya, SMKN-1 Palangka Raya, SMKN-2 Palangka Raya serta beberapa sekolah lainnya yang tidak begitu jauh dari lokasi dimaksud.
Dermaga Flamboyan Bawah Kota Palangka Raya, sebenarnya menjadi lokasi yang sangat tepat untuk penataan dan pembangunan perpustakaan atau taman bacaan yang dipadu padankan dengan ruang terbuka hijau.
Selain itu, melalui pembukaan ruang terbuka hijau, yakni dengan cara melakukan penanaman pohon yang sesuai dengan kondisi dan tekstur tanah disana, maka diyakini langkah tersebut juga sekaligus sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya abrasi.
“Jadi, tidak ada salahnya jika kita meniru sesuatu yang kreatif dan visioner. Sebagai tindak lanjutnya, kami dari Komisi III DPRD Kalteng akan berkomunikasi dan berkordinasi dengan pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah maupun pemerintah kota (Pemkot) Palangka Raya melalui instansi dinas terkait, supaya saran ini dapat dipertimbangkan agar bisa dimasukkan ke dalam program pembangunan daerah kedepan,” tandasnya. (Fan)










