KOTAWARINGIN TIMUR, JurnalBorneo.co.id – Untuk bisa mempercepat laju transformasi digital, diperlukan sejumlah langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah serta didukung oleh masyarakat.
“Agar transformasi digital bisa dipercepat, salah satu langkahnya adalah segera melakukan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital,” kata narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotawaringin Timur, Novi Kurnia, Kamis (21/10/2021).
Kemudian mempercepat penyediaan layanan internet di desa dan kelurahan serta titik-titik pelayanan publik, mempercepat integrasi pusat data nasional, menyiapkan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital secepatnya.
“Terpenting adalah menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia talenta digital untuk melakukan transformasi digital,” jelasnya yang merupakan seorang Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM tersebut.
Adapun transformasi digital untuk pendidikan adalah tenaga pendidik dan siswa yang cakap atau terampil digital, hingga membuat masyarakat yang semakin cakap digital.
Dijelaskannya, dalam perkembangannya ada beragam tantangan dan peluang yang dihadapi masyarakat digital. Tantangan, meliputi kesenjangan infrastruktur, kebocoran data pribadi, kejahatan siber, kompetensi literasi digital sedang, konten negatif, hingga kelompok rentan terpinggirkan.
Sedangkan peluang, diantaranya manfaat di sektor pendidikan, keamanan digital, pembelajaran, peningkatan kompetensi literasi digital, kreativitas, hingga inklusi digital.
Dalam transformasi digital, dijelaskannya, ada sebanyak empat hal yang menjadi prioritas nasional, meliputi infrastruktur digital, masyarakat digital, pemerintahan digital dan ekonomi digital.
Namun demikian, dalam perkembangan serta pemanfaatan digital, masyarakat diingatkan untuk mengantisipasi berbagai hal yang dapat merugikan, seperti penipuan digital.
Penipuan atau kejahatan digital bisa melalui aksi scam, spam, phising, hacking dan lainnya. Maka masyarakat harus memahami modus duplikasi aplikasi atau situs web, mewaspadai iming-iming hadiah, mewaspadai berita mengejutkan, kritisi sebuah informasi, memahami ragam modus penipuan, hingga mengontrol diri saat menerima informasi.
“Masyarakat juga harus menomorsatukan rekam jejak digital yang baik, yakni mengunggah atau memposting sesuatu yang memang penting, bukan mengunggah sesuatu yang hanya bersifat viral dan membuat senang saja,” terangnya. (antara/fer)