SAMPIT, JurnalBorneo.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung penuh percepatan perluasan jaringan PLN untuk melayani kelistrikan hingga ke desa-desa di kawasan pelosok.
Namun sayangnya, ada sejumlah perusahaan perkebunan yang dianggap kurang mendukung terhadap perluasan jaringan PLN ini.
“Saat ini saya dengar masalah pemasangan PLN di izin melintas di perusahaan perkebunan. Di antaranya di PT. AWL dan PT. BAT. Sejauh ini pihak perusahaan belum respons untuk membantu dalam arti pohon sawit yang melewati area dua kebun itu,” kata Wakil Ketua II DPRD Kotim Hairis Salamad, Rabu (30/3/2022).
PLN kata Hairis, terkendala izin dari perusahaan yang lahannya dilintasi jaringan listrik, padahal sangat dibutuhkan agar jaringan bisa menjangkau hingga ke desa.
Hairis berharap perusahaan yang wilayahnya dilintasi pembangunan jaringan PLN bersedia membantu dengan memberikan izin karena ini demi kepentingan masyarakat luas.
Politisi Partai Amanat Nasional ini juga mengajak pemerintah daerah untuk sama- sama membantu PLN agar bisa lebih mudah melaksanakan perluasan jaringan listrik.
“Informasi yang kami dapat, masih ada 49 desa yang belum teraliri listrik PLN. Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Kita dorong sama-sama, apalagi PLN juga merespons positif. Kalau ada kendala, kita harus bantu PLN mencari solusinya agar harapan ini bisa terwujud,” harap Hairis. (Red)