KUALA KAPUAS, JurnalBorneo.co.id – Legislator PDIP merasa kesal terhadap perencanaan pembangunan melalui Pokok Pikiran (Pokir) Anggaran Perubahan yang diperjuangkannya menjadi hilang.
“Sangat tidak masuk akal kalau di Komisi III sudah masuk, namun ketika difinal Banggar menghilang,” tegas Anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Franco B Dehen, di lokasi rencana pembangunan melalui aspirasi tersebut.
Sangat membuat saya kesal bahwa perjuangan dalam proses dilakukan hanya senilai ratusan juta rupiah saja diabaikan malah yang miliaran rupiah diutamakan.
“Perjuangan saya tidak mengada-ada, kita lihat sendiri kondisi jalanya,” jelas Papo sapaan akrab wakil rakyat dapil 4 meliputi Kecamatan Kapuas Hilir, Pulau Petak, Kapuas Murung dan Dadahup ini.
Pola yang pembangunan adil dan merata, hanya slogan saja tanpa memperhatikan kepentingan sangat urgen kebutuhan masyarakat.
“Anehnya justru OP pengairan dan pembangunan baru bernilai miliyaran rupiah tidak disesuaikan,” sesal Papo.
Dengan hanya sepanjang 100 meter yang menurut saya kemungkinan anggaran hanya Rp150 juta bisa menghilang atau dicoret tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat.
“Pembangunan dilakukan bermuara dari kepentingan masyarakat yang benar-benar prioritas, apalagi dasar dari APBD Perubahan sudah jelas,” tegas Papo.
Kodisi Gang Bayar Jalan Padat Karya Kelurahan Barimba Kecamatan Kapuas Hilir sudah sangat memprihatinkan, kondisi seperti inilah yang seharusnya menjadi skala prioritas pembangunan.
“Apabila anggaran untuk Peningkatan jalan tersebut tidak dikembalikan, maka saya akan melaporkan masalah ini ke Gubernur Kalteng,” ancam Papo sambil memperlihatkan wajah kesalnya. (Lg)