PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Anggota DPRD Kota Palangka Raya Ruselita mengaku khawatir dengan fenomena buah kecubung yang akhir-akhir ini banyak disalahgunakan. Fenomena ini mengundang kekhawatiran karena dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap kesehatan fisik dan mental.
Ruselita mengaku telah mengetahui cukup banyak kejadian dimana sejumlah orang yang mengalami kondisi berhalusinasi setelah mengkonsumsi buah kecubung. Tidak sedikit yang harus dilarikan ke rumah sakit dan bahkan ada merenggut nyawa.
“Kita sudah melihat bagaimana dampak buruk dari penyalahgunaan buah kecubung ini. Kejadian terparah terjadi di Banjarmasin, namun akhir-akhir ini muncul juga di Kota Palangka Raya,” kata Ruselita, Selasa (16/7/2024).
Menurut Ruselita, fenomena penyalahgunaan buah kecubung harus benar-benar disikapi secara serius dan harus mendapat tindakan dari aparat maupun pemerintah kota melalui dinas terkait untuk mencegah fenomena buah kecubung masuk terlalu dalam. Apalagi dalam beberapa kasus dilakukan anak mudah.
“Jangan sampai anak-anak muda dan pelajar di Kota Palangka Raya mencoba-coba. Untuk itu perlu dilakukan tindakan, atau edukasi kepada masyarakat tentang dampak buruk dari penyalahgunaan buah kecubung,” ujarnya.
Ruselita mengaku khawatir akan semakin banyak masyarakat yang mencoba-coba atau mungkin karena faktor ketidaktahuan. Apalagi buah kecubung dapat dengan mudah ditemukan karena tumbuh di alam bebas.
“Masyarakat harus diberikan edukasi, jika perlu sosialisasi ke sekolah-sekolah. Bahwa penyalahgunaan buah kecubung ini merusak mental dan nyawa taruhanya. Apalagi jika ada yang mengoplosnya menggunakan minuman, obat atau zat kimia,” tegasnya.
Ruselita mengajak semua pihak terutama masyarakat untuk benar-benar menyikapi fenomena tersebut secara serius. Hal semacam ini dia yakini harus menjadi tanggung jawab semua pihak sebelum masuk terlalu jauh dan memakan korban jiwa. (red)