KOTAWARINGIN TIMUR, JurnalBorneo.co.id – Pemerintah mengajak dan mendorong masyarakat untuk bisa menguasai dunia digital dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman melalui gerakan nasional literasi digital.
Salah satu yang dianggap perlu sebagai penunjang hal tersebut, yakni berkaitan pentingnya pemahaman dalam membedakan hoaks, kata salah satu Jurnalis Senior di Provinsi Kalimantan Tengah Norjani Aseran.
“Mengenali hoaks di dunia digital sangatlah penting, salah satunya untuk mencegah bahaya yang dapat ditimbulkan,” katanya saat menjadi narasumber dalam Webinar Indonesia Makin Cakap Digital untuk wilayah Kotawaringin Timur, Rabu.
Adapun cara mudah mengenali hoaks, biasanya memiliki judul yang provokatif, nama media atau alamat situs kurang familiar dan tak jarang hanya berupa blog.
“Kemudian periksa fakta, hingga cek keaslian foto maupun videonya,” tutur jurnalis dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Kalimantan Tengah tersebut.
Pria yang hampir separuh hidupnya bekerja sebagai seorang jurnalis ini menyampaikan, apabila hoaks sudah mampu dikenali, maka hendaknya tindakan yang dilakukan masyarakat yakni jangan percaya, jangan disebar dan segera laporkan.
Lebih lanjut disampaikannya hoaks memiliki sejumlah bahaya, yakni dampak bagi masyarakat dapat memicu keresahan, perselisihan bahkan ujaran kebencian. Sedangkan dampak bagi diri sendiri, yakni menurunkan kredibilitas atau tingkat kepercayaan, hingga bisa terseret dalam kasus hukum.
Sepanjang 2020 lalu Cyber Troops Bidang Humas Polda Kalteng telah membina sebanyak 410 netizen yang kedapatan menyebar hoaks, ujaran kebencian, pornografi dan SARA di media sosial.
“Motif membuat atau menyebar hoaks biasanya berbeda-beda, ada yang sebagai bentuk partisipasi, pengakuan atau eksistensi, profit, provokasi, hingga propaganda politik,” terangnya yang juga menjabat Ketua Dokumentasi dan Publikasi KONI Kotim tersebut.
Untuk itulah masyarakat diminta dapat lebih bijak dalam bermedia sosial, yakni dengan meningkatkan pemahaman terhadap berbagai hal yang diperlukan, termasuk berkaitan dengan hoaks. (antara/red)