PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Banyak cara yang dilakukan untuk mengobati rindu kampung halaman. Salah satunya kumpul dengan saudara seperantauan sambil menikmati masakan khas daerah.
Seperti yang sering dilakukan warga Kerukunan Maluku Kalimantan Tengah di Kota Palangka Raya. Dalam setiap kegiatan, seperti Peringatan Hari Patimura, Halal bi Halal dan acara pertemuan warga Maluku, selalu menggelar bersama makan Papeda.

Menariknya lagi, tidak hanya warga Maluku saja yang menyukai Papeda, ada juga warga lain yang menyukai Papeda, rasanya yang khas dan eksotis membuat masakan ini disenangi.
Para pengurus Kerukunan Warga Maluku Kalteng selalu mengundang
orang diluar kerukunan untuk ikut hadir menikmati Papeda.
Papeda sendiri adalah makanan berupa bubur sagu khas Maluku dan Papua yang biasanya disajikan dengan masakan ikan tongkol kuah kuning.
Papeda bertekstur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar. Makanan ini kaya serat, rendah kolesterol, dan cukup bernutrisi.
Di berbagai wilayah Maluku dan Papua, sagu menjadi makanan utama sebagai pengganti nasi. Sagu lempeng, sagu bakar dan sagu bola misalnya, merupakan makanan khas daerah yang memiliki banyak penggemar.
Menikmati Papeda akan lebih nendang apabila ditambah dengan cabe. Rasa pedas di kuah kuning memberikan citra rasa yang luar biasa.
Salah seorang warga Panarung Pinutuyan mengaku baru pertama kali menikmati Papeda di acara salah satu rekannya yang berasal dari Maluku.
“Saya baru pertama kali menikmati Papeda dan rasanya enak sekali,” ujar Pinutuyan.
Menurut Pinutuyan, ikan tongkol kuah kuning rasanya sangat gurih dan lezat.
Untuk di Kalimantan Tengah, sagu berasal dari Kabupaten Kapuas. Rasanya tidak jauh berbeda dengan sagu yang berasal dari Maluku. (ari).