PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan untuk menunda Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama yang mestinya dijadualkan berlangsung 18-19 Maret, di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang Jawa Tengah.
Surat edaran yang ditandatangani Ketua Umum PBNU, KH Sail Aqil Siroj menyebutkan langkah ini diambil bukan karena kepanikan atau kecemasan, namun semata-mata untuk kemaslahatan bersama, demikian isi surat pemberitahuan PBNU tertanggal 11 Maret 2020 yang ditujukan kepada Pengurus Wilayah NU se-Indonesia dan tuan rumah Munas dan Konbes NU.
Sementara itu kepada Jurnalborneo.co, Ketua Tanfiziah PWNU Kalimantan Tengah, HM. Wahyudie F Dirun mengatakan terinspirasi dari penundaan konbes dan munas NU karena semakin berbahayanya wabah Corona, dia teringat rencana keberangkatan beberapa pengurus dan anggota Muslimat, Fatayat, serta Anshor yg akan ziarah ke makam Wali Songo, sebaiknya ditimbang kembali.
“Yang paling berbahaya dari Corona adalah bila kita kumpul dan kontak fisik di tengah orang banyak, di bandara dan mungkin saja di tempat-tempat ziarah nanti, biasanya banyak manusia. Saya jadi khawatir dan tolong ini dirapatkan di semua Banom,” kata Wahyudi. (fan)