Kotim, JurnalBorneo.co.id – Anggota Ombudsman RI, Jemsly Hutabarat dan ORI Perwakilan Kalteng mengunjungi Desa Tumbang Torung, Kecamatan Bukit Santuai Kabupaten Kotawaringin Timur, Selasa (4/6/2024).
Kunjungan dalam rangka meninjau langsung kondisi infrastruktur jalan, sarana prasarana kesehatan dan pendidikan serta layanan administrasi kependudukan di desa tersebut.
Kegiatan dilakukan setelah sebelumnya Jemsly mengikuti workshop Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik sekaligus penandatanganan MoU dengan Pemprov dan Pemda se-Kalteng yang digelar di Palangka Raya.
Dalam kunjungannya, Jemsly didampingi Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kalteng, R. Biroum Bernardianto dan Asisten bidang Pencegahan Mal Administrasi dan ASN ORI.
Saat memberikan sambutan dan arahan Jemsly menyampaikan, negara wajib hadir dalam memberikan pelayanan publik yang prima demi mensejahterahkan masyarakat.
Dengan demikian diharapkan jangan sampai terjadi maladministrasi, penyalahangunaan kewenangan dan penundaaan layanan yang berlarut-larut serta adanya pungutan liar.
“Jika hal-hal tersebut dibiarkan terus menerus terjadi maka akan berdampak pada kesenjangan sosial,” tegasnya.
Dia berjanji akan selalu mengawal secara kontinyu jika ditemukan adanya pelayanan oleh penyelenggara negara terindikasi maladministrasi.

Saat diadakan dialog untuk mendengar langsung aspirasi dari warga, Jemsly dan tim mencatat beberapa poin penting terkait pelayanan publik diantaranya kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah.
Kemudian adanya beberapa tower telekomunikasi di beberapa desa di wilayah Kecamatan Bukit Santuai yang tidak berfungsi sejak 3 hingga 5 tahun belakangan ini.
“Aspirasi-aspirasi dari masyarakat ini selanjutnya akan kami teruskan kepada Kementerian terkait,” ucap Jemsly.
Kedatangan rombongan Ombudsman RI dan ORI Perwakilan Kalteng disambut langsung oleh Plt. Camat Bukit Santuai, Agus Saptono, Kades Tumbang Torung, Sabandi dan seluruh tokoh masyarat termasuk ketua RT dan RW.
Sekedar diketahui, Desa Tumbang Torung Kecamatan Bukit Santuai merupakan desa yang sangat terisolasi baik dari aspek infrastruktur, sarana prasarana jalan, pendidikan, dan kesehatan. (*/fer)