KOTAWARINGIN TIMUR, JurnalBorneo.co.id – Fenomena pandemi COVID-19 nyatanya memengaruhi berbagai sektor pembangunan maupun kehidupan masyarakat, termasuk jenis-jenis pekerjaan atau bentuk usaha.
“Karena saat pandemi aktivitas menjadi semakin terbatas, seperti mengurangi mobilitas,” kata seorang praktisi SDM dan dosen Ratyuhono Linggar saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Selasa.
Dibatasinya kegiatan keluar rumah, berdampak pada kemajuan teknologi dan perubahan pola kehidupan manusia, yaitu membuat dunia digital semakin digandrungi.
Adapun berbagai tren pekerjaan di dunia digital, diantaranya analis data, programmer, desainer graphic, blogger, marketing digital, guru daring atau online, konten kreator, trading saham dan lainnya.
Untuk bisa memaksimalkan peluang yang tersedia di dunia digital, masyarakat harus memiliki pengetahuan maupun kemampuan dasar yakni berkomunikasi, mengelola email, hingga membuat profil profesional secara daring atau online.
“Selanjutnya pengelolaan ‘big data’, ‘virtual reality’, ‘digital entrepreneurship’ hingga keamanan digital,” jelasnya.
Kemudian masyarakat juga memerlukan kreativitas, marketing digital, membuat desain grafis, berkolaborasi serta lainnya. Untuk mendapatkan pengetahuan dan kemampuan tersebut, kini masyarakat bisa memaksimalkan kemudahan berupa akses internet.
Lebih lanjut dijelaskannya, untuk mewujudkan usaha di era digital, misalnya seperti toko online baik kuliner, pakaian dan lainnya, bisa dilakukan dengan membuat sendiri, ataupun sebagai reseller yakni membeli dan kemudian menjual lagi.
“Banyak platform belanja online yang kini bisa kita manfaatkan untuk mewujudkannya,” terang Ratyuhono Linggar.
Berbagai kelebihan berbisnis di era digital yakni pilihan bisnis beragam, jangkauan pasar luas, modal kecil atau dapat disesuaikan, bertujuan jangka panjang, serta memungkinkan untuk berkolaborasi.
Namun sejumlah tantangan juga harus siap dihadapi masyarakat, seperti transformasi digital, sumber daya manusia, perubahan tren masyarakat, persaingan tinggi dan lainnya.
Untuk itu masyarakat diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya, sehingga mampu memaksimalkan berbagai peluang yang tersedia, terlebih di masa pandemi seperti saat ini. (antara/red)