Pulang Pisau-jurnalborneo.co.id
Komitmen Indonesia menuju ketahanan pangan kian nyata. Di tengah pelaksanaan Panen Raya Serentak Nasional yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Provinsi Kalimantan Tengah turut mengambil bagian dalam panen serentak tersebut.
Panen di Kalteng digelar di lima kabupaten, yakni Kotawaringin Timur, Barito Utara, Seruyan, Barito Timur, dan Pulang Pisau. Panen dipimpin langsung oleh Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran dengan pusat kegiatan di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (7/4/25).
Total luas panen di provinsi ini mencapai 6.634 hektare dan potensi panen selama April 2025 ditargetkan mencapai 11.341 hektare di sembilan kabupaten/kota.
Pada kegiatan Panen Raya Serentak Nasional, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani Indonesia yang telah bekerja keras menjaga ketersediaan pangan nasional.
“Para petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak ada negara, tidak ada NKRI. Ini hari yang membahagiakan bagi saya. Kita melihat kerja keras menghasilkan hasil yang baik, rakyat bahagia. Itulah tujuan kita, untuk Indonesia yang kuat dan anak cucu kita yang lebih sejahtera,” kata Presiden Prabowo.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang hadir mendampingi Presiden Prabowo menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kebijakan yang tepat dan keberpihakan Presiden terhadap sektor pertanian.
“Terima kasih dari petani Indonesia atas kebijakan pupuk yang lebih sederhana. Tadi kami keliling, petani berterima kasih karena mendapatkan pupuk lebih mudah dibanding sebelumnya,” ujar Mentan Amran.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran mengungkapkan terima kasih setinggi-tingginya atas perhatian Presiden Prabowo kepada Kalimantan Tengah.
“Terima kasih atas semuanya Presiden. Atas perhatiannya kepada Kalimantan Tengah. Saat ini pupuk subsidi sudah terbenahi dengan baik, produktivitas pertanian Kalimantan Tengah mencapai 6,5 ton per hektare, ini sudah di atas rata-rata nasional,” ungkap Agustiar saat panen di Kalteng yang dihadiri oleh seluruh Bupati dari lima kabupaten pelaksana panen, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Kapolda Kalteng, Danrem 102 Panju Panjung, 7 wakil Bupati dan Forkopinda se-Kalimantan Tengah.
Kalimantan Tengah mencatat peningkatan produksi padi yang cukup besar dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2023, produksi mencapai 330.781 ton, kemudian naik menjadi 366.147 ton pada tahun 2024 (angka tetap). Untuk tahun 2025, pemerintah menargetkan produksi sebesar 475.991 ton atau meningkat 30% dari tahun 2024. Target ini menunjukkan optimisme dan komitmen kuat dalam meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah menjelaskan bahwa kinerja petani di Kalimantan Tengah juga didukung oleh alokasi bantuan alat mesin pertanian prapanen seperti Traktor Roda 2, Traktor Roda 4, Pompa Air Hand Sparyer total sejumlah 864 unit di tahun 2024.
“Pada awal tahun 2025 ini sementara telah disiapkan total 370 unit alsintan prapanen untuk dilakukan percepatan tanam pada musim tanam ke-2 ini,” jelas Andi.
Andi menambahkan ketersediaan pupuk juga menjadi faktor penting dalam produksi. Provinsi Kalimantan Tengah mendapat alokasi 33.257 ton pupuk subsidi dan telah dimanfaatkan dengan baik oleh para petani
“Penyerapan pupuk bersubsidi yang cukup baik hingga akhir Maret lalu telah 20% diserap, dan para petani kini tengah bersiap memanfaatkan pupuk tersebut untuk musim tanam kedua,” tambahnya.
Momen panen raya serentak ini menjadi penegasan optimisme bahwa swasembada pangan nasional bukan lagi sekadar wacana, melainkan proses nyata yang sudah berlangsung. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berhasil mencatatkan produksi beras tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, memperkuat pondasi ketahanan pangan bangsa.(red)